ROKAN HULU, UTUSANRIAU.CO - Kakan Kemanag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, menyatakan bahwa peradaban baru yang dipelopori umat Islam, yang dimulai dari pembentukan Kota Madinah (Kota peradaban) adalah dibangun melalui dan berbasis masjid, sehingga menjadi kota berperadaban tinggi, yang memiliki nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan.
Demikian disampaikannya pada pendidikan dan latihan (Diklat) bagi 60 orang Pengurus dan Imam Masjid se Kecamatran Rambah dan Bangun Purba, Rabu (19/11/2014) bertempat di Masjid Raya Pasir Pengaraian. Dikatakannya, masjid pada masa dahulu berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan Islam.
Ahmad Supardi lebih lanjut menyatakan bahwa Masjid pada masa Rasulullah SAW dan masa kejayaan Islam, memiliki banyak fungsi, yaitu sebagai Tempat ibadah; Konsultasi dan komunikasi dalam masalah social, ekonomi, dan budaya; Pendidikan; Santunan Sosial; Latihan Militer dan Persiapan alat-alatnya.
Masjid juga berfungsi sebagai balai pengobatan dan korban perang; tempat perdamaian dan pengadilan sengketa; tempat menerima tamu; tempat menawan tahanan perang; pusat penerangan dan pembelaan agama; dan masih banyak lagi tugas dan fungsi masjid yang lainnya.
Mengingat besarnya fungsi dan peranan masjid ini, maka negeri-negeri umat Islam mengalami kemajuan pesat yang luar biasa, sehingga terjadi keseimbangan dan sinergi antara kemajuan material dan spiritual, sebab agama Islam memberikan peran seimbang dan saling membantu di antara keduanya, papar Ahmad Supardi.
Ahmad Supardi merasa optimis melihat banyak, besar dan megahnya masjid-masjid saat ini. Masjid-masjid ini pada saatnya akan memainkan peran strategisnya dalam pembinaan dan pemberdayaan umat serta pembentukan peradaban, dengan catatan imam masjidnya dapat melaksanakan tupoksinya dengan baik dan benar.
Untuk itu, maka diperlukan kehadiran seorang Imam Masjid yang memiliki sifat Al-Kamil dan Al-Fadhilah (kesempurnaan dan kelebihan), sebab seorang Imam akan senantiasa menghadirkan kesegaran jiwa, ketenangan bathin, kedamaian perasaan, dan membekali ilmu agama yang cukup bagi jamaahnya. Oleh karenanya, Imam berperan sebagai ruhnya masjid. Hidup matinya masjid berada di tangan seorang Imam.
Imam juga secara rutin, berusaha meningkatkan dan menambah nutrisi hati para jamaahnya, dengan nasehat-nasehat yang menyejukkan, yang mengarahkan mereka bagaimana menjalani hidup sesuai dengan ajaran agamanya, tegas Ahmad Supardi.***(Ril/ Ash)