PELALAWAN, UTUSANRIAU.CO - Saat ini, hampir dua pekan banjir yang melanda di empat kecamatan dalam wilayah Kabupaten Pelalawan sudah berangsur surut. Selain itu, dengan kondisi banjir tahunan ini, telah menyebabkan kerugian material dan menyebabkan warga terserang penyakit. Dalam kondisi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan mencatat selama terjadinya banjir setidaknya tercatat 50 kasus dari berbagai penyakit yakni penyakit diare, kulit dan nyeri tulang menyerang warga.
"Ya, banjir yang melanda kabupaten Pelalawan khususnya diempat kecamatan yakni Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kecamatan Langgam, Kecamatan Pelalawan dan Kecamatan Teluk Meranti, telah berdampak menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit. Dan dalam hal ini, kita telah menemukan dan mencatat sebanyak 50 kasus berbagai penyakit yakni penyakit diare, kulit dan nyeri tulang yang telah menyerang warga," terang Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan dr Endi Romo Pratiknyo melalui Kabid P2PL dr Rafles pada media ini, Jum'at (12/12).
Rafles mengatakan bahwa 50 kasus tersebut yakni 12 kasus diare yang rinciannya terdapat di dikecamatan Langgam 2 kasus, kecamatan Pangkalan Kerinci 5 kasus, Pelalawan 2 kasus dan kecamatan Teluk Meranti 3 kasus. Kemudian, untuk kasus penyakit kulit (gatal-gatal,red) ditemukan sebanyak 24 kasus yang berada di kecamatan Langgam 1 kasus, kecamatan Pangkalan Kerinci 7 kasus, Pelalawan 7 kasus Kecamatan Teluk Meranti 11 kasus.
"Selain itu, juga ada penyakit nyeri tulang sebanyak 14 kasus yakni 2 kasus dikecamatan Langgam, 3 kasus di kecamatan Pangkalan Kerinci, 9 kasus dikecamatan Pelalawan," paparnya.
Ditambahkan Rafles, bahwa dalam kondisi banjir yang menjadi langganan tahunan, tidak hanya orang dewasa yang terserang penyakit. Balita dan anak-anak juga ikut terkena efek bencana tahunan tersebut. Dan kesemua kasus ini disebabkan dampak langsung oleh bencana banjir akibat faktor cuaca dan luapan air sungai Kampar yang telah merendam ribuan rumah dan telah membawa bakteri penyebar penyakit. Namun demikian, dalam banjir tahunan ini, Diskes siap siaga selalu dengan membangun posko di setiap kecamatan yang terendam air.
"Untuk itu, kita menghimbau agar masyarakat Negeri Bono ini khususnya didaerah yang menjadi rawan banjir, dapat terus menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Dan kita tentunya akan terus siap siaga memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan terutama bagi masyarakat yang menjadi korban banjir," tutupnya. (ur2)