BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - 96 unit meubeller berupa meja kursi belajar siswa SDN 14 Bengkalis, yang merupakan proyek PL tahun 2011 lalu ditarik kontraktor CV Bandar Bengkalis Selasa (24/2/2015) kemarin. Penarikan ini pun sontak membuat anggota Komisi II DPRD Bengkalis Irmi Syakip Arsalan cros cek ke lapangan.
“Alhamdulilllah dari kunjungan kita kemaren ke sekolah itu kegiatan belajar tidak terganggu. Namun kita minta Dinas Pendidikan (Disdik) Bengkalis untuk mengeluarkan kebijakan terkait kejadian ini. Kita lihat meja dan kursi yang digunakan siswa dari gudang untuk mengganti meja kursi belajar yang telah ditarik kontraktor sudah tak layak pakai, " ungkap Irmi Syakip, Selasa (25/02/15).
Menurut Syakip, SD merupakan pendidikan dasar bagi siswa menimba ilmu meraih masa depan. Tentunya memerlukan sarana dan prasarana yang memadai guna menunjang proses belajar mengajar yang lebih baik.
“Lantaran baru satu hari kontraktor menarik meja kursi sekolah akibat tidak dibayar Disdik, kita belum kita belum dapat menyimpulkan apa sebenarnya yang terjadi hingga muncul peristiwa yang memilukan ini," jelas politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Tapi, lanjutnya, tetap memaklumi tindakan kontraktor tersebut, sebab pekerjaan sudah selesai ditahun 2011 dan barang yang dikerjakan juga sudah digunakan oleh pihak Sekolah, namun tidak dibayar oleh Dinas dan selain persoalan antar kontraktor dengan Dinas, dipastikan proses belajar mengajar tetap harus berjalan.
Sebelumnya teah dikabarkan, Proyek pengadaan mobiller tahun 2011 berupa meja kursi untuk SDN 14 berjumlah 96 unit ditarik oleh rekanan CV. Bandar Bengkalis, Selasa (24/02/14) kemarin, yang penarikan mobiller itu disebabkan pihak Disdik Bengkalis tidak ada kemauan untuk membayarnya. (bp)
###
.jpg)
