Pekanbaru, utusanriau.co - Bertempat di halaman kantor Gubernur Riau, Selasa (04/03/14) ribuan masyarakat Riau yang terdiri dari para pegawai, siswa dan masyarakat umum lainnya mengikuti shalat Istisqa (minta hujan).
Menurut Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, shalat Istisqa yang diikuti pegawai dilingkungan Pemprov Riau dan masyarakat umum tersebut dimaksudkan agara Allah Swt menurunkan hujan di bumi Riau, sehingga kabut asap akibat dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bisa hilang.
"Ini bagian kita dalam memohon kepada Allah dalam menanggulangi masalah kabut asap ini, disamping tentunya tim pemadam Karhutla juga terus bekerja dilapangan dalam memadamkan api," kata Andi Rachman.
Andi Juga mengatakan, persoalan asap akibat dari Karhutla ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dalam menanggulanginya, peran dari masyarakat dalam mencegah terjadinya kebakaran dan melakukan pemadaman sejak dini jika menjumpai terjadinya kebakaran hutan dan lahan juga sangat penting.
"Kalau diareal perusahaan, mereka lah yang bertanggung jawab, dan kalau terbukti baik disengaja maupun tidak disengaja, maka akan ada sanksi, dan itu merupakan tugas pihak penegak hukum, kita minta agar ditindak sesuai dengan peraturan dan aturan yang berlaku," pungkasnya.
Sementara, Ustadz Saidul sebelum pelaksanaan shalat dalam tausiahnya menyampaikan, apa yang melanda Provinsi Riau dan juga Provinsi lainnya di Indonesia saat ini hendaknya bisa dijadikan sebagai ajang intropeksi diri karena kita sebagai ummat-Nya sudah banyak melakukan kesalahan.
"Asap, banjir, gempa bumi dan bencana lainnya yang melanda negeri ini, merupakan teguran dari Allah, dan itu hendaknya bisa kita jadikan sebagai bahan untuk melakukan intropeksi diri, agar jangan lagi melakukan kesalahan" ajak Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau ini.
Untuk itulah ia mengajak kepada seluruh masyarakat Riau khususnya dan Indonesia pada umumnya agar lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt, dengan menjauhi segala larangannya. (ris)
###
.jpg)
