PEKANBARU - Helat Festival Siak Bermadah (FSB) kembali digelar Pemerintah Kabupaten Siak 10-13 Oktober 2023 yang dipusatkan di Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak.
Pada acara ini digelar beragam kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf), mulai dari bazar ekraf dan Expo FSB, hingga tur wisata Istana Siak, Balairung, Masjid Syahbuddin, dan Klenteng.
Ada pula permainan tradisional seperti kaki anggau, seletup dari buluh, buah getah, membuat anyaman dari daun kelapa untuk mainan, dan permainan lainnya.
Festival Siak Bermadah tahun 2023 mengusung tema "Tinta Siak Menuju Perak". Pelancong akan disajikan paket wisata telusur sungai. Pemandangan kota siak dari Sungai Jantan dan cerita penting dari keberadaan Sungai Siak akan disuguhi dalam perjalanan tur.
Perhelatan Festival Siak Bermadah merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-24 Kabupaten Siak tahun 2023.
Sejumlah artis pun ikut meramaikan FSB 2023, seperti Budi Doremi, Riau Rhythm, penampilan grup musik, dan sanggar tari lokal, serta dari Malaysia. Selain itu, ada pula pertunjukan fesyen dan tari dari SMK Pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan, Festival Siak Bermadah tidak hanya menjadi stimulan bagi tumbuhnya UMKM lokal, lebih dari itu perhelatan ini sudah menjadi wajah kebudayaan masyarakat melayu.
"Event ini menjadi sarana yang efektif untuk mengedukasi masyarakat agar semakin kokoh pendiriannya, untuk hidup dengan nilai-nilai falsafah sebagai orang melayu," kata Roni Rakhmat.
Dikatakan, pada Festival Siak Bermadah bisa menikmati ragam potensi yang dimiliki daerah setempat. Mulai dari pertunjukan seni budaya hingga produk-produk ekraf.
Pariwisata harus dipandang sebagai sebuah industri, marketing, mengikuti tren, dan melibatkan sebanyak mungkin pihak yang berkompeten dan ikut andil dalam sebuah kegiatan. Belantika kepariwisataan harus memiliki beragam inovasi, kolaborasi, dan beradaptasi, tidak lagi kreativitas parsial atau sektor saja.
"Saatnya merapatkan barisan, saling berkolaborasi dan terus berinovasi. Kebersamaan itu sangatlah penting. Bukan hanya menjaga silaturahmi, tapi dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik," ucapnya.
Siak merupakan kota bersejarah. Istana Siak adalah bukti sejarah kebesaran kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau. Masa kejayaan Kerajaan Siak berawal dari abad ke-16 hingga abad ke-20.
Sisilah Sultan-sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1723 M dan12 Sultan yang pernah bertahta. Istana Siak dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama Asserayah Al Hasyimiah.
Pada Tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Kota Siak Sri Indrapura di Provinsi Riau, sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional karena memiliki keunikan peninggalan budaya dan sejarahnya. Kemudian, pada tahun 2017 Istana Siak terpilih sebagai salah satu situs sejarah terpopuler kedua dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Sementara, Bupati Siak Alfedri dalam sambutannya mengatakan kegiatan Siak Bermadah ini merupakan rangkaian kegiatan memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Siak ke 24 tahun 2023.
"Alhamdulillah di usia Kabupaten Siak yang ke 24 tahun, sudah banyak kemajuan-kemajuan yang telah diraih, baik di bidang Pendidikan, Kebudayaan, Kesehatan, Pembangunan, Pariwisata dan bidang lainnya. Ini juga berkat kolaborasi, kerjasama dan bantuan dari semua pihak", ucap Alfedri.
Dengan diselenggarakannya Festival Siak Bermadah tahun 2023, diharapkan mampu menjaga, melestarikan Kebudayaan Melayu.
"Semoga dengan adanya event ini. Kebudayaan melayu bisa terus terjaga dan lestari. Dan juga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kabupaten Siak", harap Bupati Alfedri. **