Jakarta, utusanriau.co - Dampak meletusnya gunung Kelud telah menyebabkan hujan abu merata di beberapa wilayah di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Namun di wilayah Kediri hingga Blitar cerah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan sudah tidak ada hujan abu pasir di Kediri hingga Blitar. Sinar matahari tembus sampai permukaan tanah dan langit terlihat biru. Namun di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan DIY dilaporkan masih terjadi hujan pasir.
Letusan gunung Kelud terjadi pada Kamis (13/2) pukul 23.30 wib setinggi 17 km dan melontarkan jutaan meter kubik abu vulkanik dan pasir. BMKG menganalisis, abu dan pasir pada lapisan 1.500 m terbawa ke arah Timur Laut, pada lapisan 5.000 m ke arah Barat Laut dan pada 9.000 m ke arah barat.
"Material abu dan pasir tersebut melayang-layang di atmosfer dan menyebar di daerah yang jauh dari G. Kelud. Wilayah barat lebih banyak terjadi hujan abu dan pasir seperti di Pacitan, Ponorogo, Wonogiri, Bantul, Yogya, Sleman, Kulon Progo, Purworejo, Kebumen, Solo, Boyolali, Salatiga, Temanggung dan sebagainya yang terkena abu dan pasir belakangan waktunya," kata humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (14/2/2014).
Sedangkan di bagian timur hujan abu hingga Malang, Surabaya, Banyuwangi dan Ampenan NTB. Dampak hujan abu dan pasir ini menyebabkan 40 penerbangan dari Bandara Juanda, Bandara Adi Sucipto Yogya dan Bandara Adi Sumarmo Solo tertunda dan kereta beberapa dari Yogya dan Solo ditunda menunggu situasi semakin kondusif.
Banyak masyarakat di luar radius 10 km yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumahnya untuk bersih-bersih rumah. Diperlukan relawan untuk bersih-bersih rumah dan membersihkan jalan dari abu pasir. Bukan relawan dapur umum apalagi relawan SAR. Bantuan bahan pokok diperlukan selama masyarakat belum bekerja. (detiknews.com)
