BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Aksi unjuk rasa mahasiswa dan sebagian dosen serta karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Syari'ah, menuntut Ketua Nurul Amin turun dari jabatannya berbuntut panjang. Akibatnya, aktivitas di Kampus Ilmu Ekonomi berbasis Syari'ah satu- satu di Kabupaten Bengkalis jadi lumpuh total.
Dari pantauan lapangan, kelumpuhan tersebut karena tidak ada aktivitas kampus berjalan terutama proses belajar mengajar. Seadangkan pintu ruang kantor STIE serta seluruh ruang belajar disegel dengan menggunakan kayu. Kecuali terlihat sejumlah kecil mahasiswa dan dosen kubu pendemo berjaga di lokasi kampus.
Menurut keterangan salah satu dosen yang ikut menuntut Ketua STIE turun dari jabatannya, Fitrianto, menyampaikan bahwa aksi menutup kampus dengan disegel tersebut dilakukan sampai Bupati Bengkalis Herliyan Saleh mengambil kebijakan sesuai keinginan mereka sehubungan dengan kisruh yang terjadi di STIE.
“Kita tunggu sampai Bupati mengambil kebijakan untuk permasalahan ini, kalau hanya persoalan kekuarangan tenaga mengajar (Dosen-red), kami siap penuhi, asalkan permasalahan kisruh di kampus tuntas," katanya, Kamis (18/12/14) jelang siang.
Salah satu koordinator unjuk rasa Mulyadi memaparkan kondisi yang terjadi hari ini adalah sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa terkait kepemimpinan seorang Ketua STIE.
“Sekarang Kami telah mengabulkan permintaan pak Amin. Kemarin Amin mengatakan jika semuanya mahasiswa STIE tidak masuk dan menuntut dia turun, dia siap turun, itu pernyataannya. Ini telah kami bukti, hari tak satu mahasiswa pun yang belajar di kampus ini,” ujar Mulyadi.
Sampai berita ini dirilis, Ketua STIE Syari'ah Bengkalis Nurul Amin belum dapat dihubungi, sehingga persoalan bergejolaknya kampus tersebut belum ada jawaban yang pasti. (bp)
###
.jpg)
