BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO - Pulau Bengkalis yang terbagi dua wilayah kecamatan, yakni Bengkalis dan Bantan, mulai sepekan ini tidak lagi mengalami pemadaman bergilir. Hal ini menyusul sudah beroperasinya mesin pembangkit dengan daya 1,8 MW.
Namun demikian, di luar pemadaman bergilir, masih terjadi gangguan-gangguan jaringan yang bisa memicu blackout (pemadaman mendadak/total,red).
Manajer PLN Ranting Bengkalis, Andhy Prasetiawan kepada wartawan, Selasa (30/12) mengatakan, total daya dari seluruh mesin pembangkit yang beroperasi sekarang sudah sama dengan beban puncak yaitu dalam kisaran 15 MW.
“Beban puncak kita hitung berdasarkan total kebutuhan listrik di Bengkalis dan Bantan, termasuk lampu-lampu jalan atau lampu sorot,” ujar Andhy.
Menurut Andy, beberapa waktu lalu dengan kerusakan mesin pembangkit milik rekanan, PLN mengalami defisit daya sebesar 1,8 MW, yang desifit tersebut sudah teratasi, setelah datangnya mesin pengganti sebesar 2 MW, namun sesuai kontrak antara PLN dengan pihak rekanan, kekurangan itu hanya 1,8 MW.
Walau saat ini pemadaman bergilir sudah teratasi, menurut Andhy, bukan jaminan tidak akan ada pemadaman, karena gangguan-gangguan jaringan masih sering terjadi, seperti karena faktor cuaca saat musim hujan dengan diiringi dengan angin kencang, akibatnya pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik PLN.
Selain itu, gangguan jaring juga karena faktor manusia, seperti layang-layang yang nyangkut di jaringan listrik yang bisa memicu blackout apabila menyebabkan hubungan pendek antar kabel listrik, sehingga dirinya berharap pada warga yang hobi bermain layang-layang, untuk tidak bermain di sekitar jaringan listrik.
"Terakhir, pemadaman masih memungkinkan terjadi kalau mesin yang ada sekarang mengalami gangguan, karena daya yang dihasilkan sekarang sama dengan beban puncak, sementara disisi lain, pihak rekanan belum menyiapkan mesin cadangan," tutupnya. (bp)
###
