UTUSANRIAU.CO - Senyum indah dengan deretan gigi rapi dan putih, tentunya jadi keinginan hampir semua orang. Saat bayi, semua orang sebenarnya terlahir memiliki gigi yang putih bersih seperti susu. Itulah sebabnya kenapa gigi pada bayi maupun balita disebut gigi susu.
Namun lepas usia 12 tahun dan gigi susu tergantikan semua oleh gigi dewasa, warnanya tak lagi seputih susu. Gigi dewasa umumnya berwarna kekuningan seperti warna tulang sehingga tampilannya tak lagi terlihat bersih.
"Kenapa disebut gigi susu? Karena warnanya putih. Saat usia enam tahun gigi susunya lepas satu-satu dan digantikan gigi tetap. Jadi warnanya lebih kuning. Usia 12 sudah lepas semua gigi susunya," ujar dokter spesialis kosmetik gigi drg. Hilly Gayatri, saat berbincang dengan Wolipop di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Mengembalikan tingkat keputihan gigi seperti semula, atau bahkan lebih putih bisa dilakukan. Salah satu caranya dengan veneer gigi. Veneer berupa lapisan kecil menyerupai bentuk gigi dan berwarna putih bersih yang menutupi permukaan gigi bagian depan. Ada yang terbuat dari bahan komposit (biasa digunakan untuk menambal gigi) atau bahan yang lebih kokoh, seperti porselen atau keramik yang dibentuk di laboratorium dan melalui proses pembakaran dengan suhu tinggi.
Tujuan utama pemasangan veneer adalah mengembalikan senyum indah dengan gigi putih bersih. Namun tingkat kecerahan warnanya bisa dipilih sesuai keinginan pasien. Menurut drg. Hilly, kebanyakan klien yang datang ke kliniknya untuk memasang veneer menginginkan gigi yang putih alami, atau kembali ke awal warna gigi ketika dia kecil.
"Ada yang minta jangan terlalu putih, tapi putih alami ketika usia 12 tahun saat giginya belum kotor san kusam," ujar wanita yang menjalani profesinya sejak 29 tahun lalu ini.
Berbeda dengan kalangan selebriti, dokter Hilly mengatakan kalau sebagian besar selebriti yang menjadi pasiennya justru ingin gigi yang sangat putih. Selain untuk penampilan, veneer gigi juga dilakukan untuk meningkatkan status sosial. (wolipop.com)
###
