Pekanbaru, utusanriau.co - Kabut asap yang menyerang Kota Pekanbaru Selasa pagi sekitar pukul 11.00 sudah berdampak semakin parah bagi penerbangan di Bandara Sultan Syarif Qasim (SSQ).
Terbukti pihak bandara hingga pukul 11.00 wib sudah men delay 16 penerbangan dari SSQ ke berbagai jurusan.
Selain itu sebaliknya penerbangan yang tadinya akan mendarat di SSQ terpaksa di alihkan ke bandara tetangga. Demikian hal ini dikatakan Ibnu Hasan, Deputi Manager SSQ, Selasa (25/2) di Simpang Tiga.
Kata Ibnu, dari pukul 05.00 Wib jarak pandang di Bandara SSQ hanya 500 meter. Kondisi berangsur membaik menjelang pukul 06.10 Wib dimana jarak pandang mencapai 1000 meter.
"Namun pukul 07.15 wib, udara memburuk jarak pandang menurun lagi menjadi 700 Meter dan kembali membaik menjadi 1000 meter menjelang pukul 11.00 wib," terangnya.
Katanya kondisi udara saat ini sangat fluktuatif dan berubah-ubah .Asap berubah-ubah kerana arah angin. Ia juga menyebutkan jika jarak pandang dibawah 500 meter, semua penerbangan dan kedatangan akan dibatalkan semua sesuai aturan.
"Dari subuh sampai pukul 11.00 wib, sudah ada 16 penerbangan delay. jarak pandang hanya 1000 meter.
5 diantaranya dialihkan ke Batam, Malaysia dan Singapura," terangnya.
Pengalihan pendaratan penumpang ini jelas-jelas membuat rugi banyak pihak, salah satunya seorang pelaku usaha yang di panggil Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Pekanbaru, untuk mengikuti sidang di kantor BPSK.
Salah seorang majelis dari unsur Konsumen yang bertugas menyidangkan kasus ini, Vera Lusiana mengakui, terpaksa tim majelis melakukan penundaan sidang karena pelaku melaporkan via celular bahwa dirinya dari Jakarta tidak bisa mendarat di SSQ karena kabut Asap.
"Kini pelaku usaha mendarat di Batam, dan masih menunggu jadwal untuk mendarat di SSQ kalau cuaca membaik. Kalau tidak maka sidang ke II ini terpaksa di tunda minggu depan," ujar Vera.(ra)
