UTUSANRIAU.CO - Setelah makan besar, biasanya kita akan mengakhirinya dengan menyantap buah-buahan sebagai pencuci mulut. Entah itu pisang, pepaya, anggur atau jeruk. Ternyata kebiasaan ini berpotensi besar merusak gigi.
Sebagian besar buah-buahan mengandung gula. Bagi gigi, gula adalah 'musuh besar' terutama jika tidak dibersihkan di malam harinya. Gula yang menempel pada permukaan gigi merupakan 'makanan' bagi bakteri di dalam mulut. Ketika gula bereaksi dengan bakteri, akan terbentuk lapisan asam yang bisa melemahkan enamel gigi dan mengikis mineral yang penting untuk menguatkan gigi, misalnya kalsium. Hal ini bisa memicu terjadinya gigi keropos, rapuh atau berlubang.
Sebenarnya terbentuknya asam di dalam mulut bisa dicegah oleh tubuh dengan produksi saliva atau air liur. Saliva berfungsi menetralkan pH atau keasaman di dalam mulut dan mengembalikan kembali mineral yang hilang setelah makan. Namun proses ini belangsung cukup lama, perlu 40 menit hingga saliva melapisi gigi dan gusi dengan sempurna untuk perlindungan.
Jika setelah makan besar Anda langsung mengonsumsi buah-buahan, maka saliva tidak memiliki cukup waktu untuk memperbaiki terbentuknya asam yang bisa merusak gigi. Tidak hanya buah-buahan, teh manis pun bisa berbahaya bagi kesehatan gigi apabila diminum ketika makan atau dalam jangka waktu sebentar setelah makan.
"Anda sebaiknya makan tidak lebih dari tiga atau empat kali sehari dan hindari mengonsumsi makanan manis ketika makan besar. Cara ini bisa mengurangi pembentukan asam yang menyerang enamel gigi," jelas Michaela ONeill, presiden British Society of Dental Hygiene and Therapy, seperti dikutip dari Daily Mail.
Jika Anda tidak bisa meninggalkan kebiasaan ngemil setelah makan siang atau malam, sebaiknya tidak memilih buah-buahan. Makanan berlemak justru lebih aman ketimbang buah.
Anda bisa memakan kacang-kacangan atau keju. Makanan berlemak seperti keju meningkatkan produksi air liur sehingga bisa menetralkan tingkat keasaman. Tapi perlu diingat, karena cenderung berlemak dan berkalori tinggi, batasi konsumsinya tak lebih dari selembar keju cheddar.
Makan permen, tentu saja harus dihindari setidaknya satu jam setelah makan. Menghisap atau mengunyah permen akan menambah tingkat keasaman di dalam mulut. Minum minuman manis juga menimbulkan efek negatif yang sama. Jika tetap ingin meminumnya sebagai pelepas dahaga ketika makan, minumlah menggunakan sedotan agar kandungan asamnya tidak langsung mengenai gigi. (wolipop.com)
###
