Kakan Kemenag Rohul Hadiri Rakor Kanwil Seluruh Indonesia

ROKAN HULU, UTUSANRIAU.CO -  Guru menempati posisi yang sangat penting dan strategis dalam peradaban umat manusia, sebab guru adalah mencontoh perilaku Tuhan Allah SWT, ketika hendak membuktikan bahwa manusia adalah makhluk paling pantas untuk diangkat menjadi khalifah di muka bumi.
 
Sebagaimana diketahui bahwa ketika Allah SWT hendak menjadikan Adam AS sebagai Khalifah di muka bumi, maka para Malaikatpun protes, kenapa Adam yang dijadikan khalifah, bukan mereka yang banyak mengabdi dan bertasbih setiap saat kepada Allah SWT, sedangkan manusia berperilaku buruk, yaitu suka menumpahkan darah.
 
Lalu kemudian Allahpun berfirman bahwa Allah mengetahui apa yang tidak diketahui oleh Malaikat. Kemudian Allahpun mengajari Adam AS akan ilmu pengetahuan, dalam kata lain Allah SWT bertindak sebagai guru pertama bagi manusia, dan ternyata Adam AS yang memiliki segudang ilmu keluar sebagai pemenang, ketika Allah menguji atau mempertandingkannya dengan malaikat.
 
Demikian disampaikan Kakan Kemenag Rohul Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, ketika memberikan sambutan pengarahan di hadapan 137 peserta yudisium dan civitas academika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Pasir Pengaraian (UPP), Rabu (25/2/2015) bertempat di aula UPP Desa Kumu Rambah, Kota Pasir Pengaraian.
 
Hadir dalam acara tersebut, Kadis Pendidikan Rohul HM Djen M.MPd, Rektor UPP yang diwakili oleh Pembantu Rektor II, Dekan FKIP Hardianto MPd dan para Dekan di lingkungan UPP, Pembantu Dekan dan Ketua Jurusan FKIP, serta peserta yudisium FKIP UPP Pasir Pengaraian.
 
Kakan Kemenag Rohul dalam sambutannya, lebih lanjut mengatakan bahwa madrasah dan pondok pesantren se Rohul, dapat dijadikan sebagai salah satu tempat pengabdian bagi para alumni FKIP UPP, untuk mengajar mata pelajaran umum, seperti Matematika, IPS, Biologi, Fisika, Geografi, dan sebagainya.
 
Untuk itu, pihaknya siap menampung alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) Universitas Pasir Pengaraian (UPP) untuk menjadi guru mata pelajaran umum pada madrasah dan pondok pesantren se Rohul, sehingga para lulusan FKIP tidak perlu menganggur atau menjadi pengangguran intelektual.***(Rls/ Ash)