PEKANBARU,UTUSANRIAU.CO - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau, turut meluluh-lantakkan lahan perkebunan. Setidaknya, selama Bulan Februari sekitar 6.900 hektar lahan perkebunan ludes dilalap api.
Informasi ini disampaikan oleh Gubernur Riau H Annas Maamun yang didampingi Kepala Dinas Perkebunan Riau H Zulher, Rabu (26/2/14) di Pekanbaru. Ribuan hektar lahan perkebunan ini, tersebar di sejumlah kabupaten.
"Sebanyak 6.900 hektar lahan perkebunan terbakar. Itu di Bulan Februari saja,"jelas Gubri.
Gubri sendiri mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api. Termasuk bekerjasama dengan perusahaan perkebunan yang beroperasi di Riau.
Perusahaan perkebunan itu lanjut Gubri, akan menyumbangkan dana dan peralatan untuk pemadaman api."Bahkan kemarin, Pak Mendagri menelpon saya, kalau perusahaan tidak mau membantu, beritau saja. Masak perusahaan tidak mau membantu,"sebutnya.
Pada kesempatan itu, GUbri juga mengaku sudah menandatangani SK Status Tanggap Darurat terkait bencana kabut asap di Riau. Surat itu sudah diserahkan ke pemerintah pusat, sebagai langkah awal untuk meminta bantuan dana dan perlengkapan pemadaman api.
"Kita minta ke pusat, karena kita tidak punya pesawat untuk memadamkan api. Kalau pusat mau, biar dananya dari pusat. Tetapi kalau pusat tidak adea dana, biar kita siapkan dananya,"tutur Gubri.
Karena kata Gubri, saat ini pihaknya sudah memiliki dana tanggap darurat (on call) sebesar Rp10 miliar. Dana miliaran ini, siap untuk digunakan. (rpc)
###
