Jakarta, Utusanriau.co - Harga emas dunia diperkirakan akan melambung tahun ini setelah di 2012 lalu lesu. Jatuhnya harga emas tahun lalu dimanfaatkan negara Timur, terutama China, untuk mulai kembali mengisi pundi-pundi emasnya.
WGC (World Gold Council) baru saja merilis laporan Tren Permintaan Emas 2013 pertengahan Februari ini. Laporan ini memberikan perkiraan permintaan emas di berbagai sektor pada tahun 2013.
"Mereka akan siap menampung berapa pun emas yang dijual oleh negara-negara Barat, sehingga harga emas diperkirakan akan tetap terjaga tidak akan jatuh sampai melewati US$ 1.200/toz karena begitu harga menyentuh di level tersebut, pembelian akan marak dan membuat harga kembali naik," kata Marketing Manager Logam Mulia Antam Bambang Wijanarko dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Kamis (27/2/2014).
Melihat beberapa laporan yang keluar di AS beberapa hari terakhir ini terkait indeks konsumsi, tingkat pengangguran dan penciptaan lapangan pekerjaan baru, nampaknya tanda-tanda perbaikan ekonomi AS masih belum sesuai harapan, sehingga pengakhiran stimulus yang direncanakan tahun ini kembali dipertanyakan. ETF net outflow yang terjadi seperti tahun 2013 lalu diperkirakan tidak akan terulang lagi.
"Banyak analis akhirnya merubah prediksi pergerakan emas ke depan dari trend bearish menjadi bullish," tambahnya.
Pada dua sektor lainnya yaitu di ETF dan Official Sector (Bank Sentral Negara), permintaan emas terlihat turun bahkan di ETF terjadi negative growth atau penjualan emas besar-besaran.
Pada tahun 2012 terjadi net buy sebesar 279 ton di ETF sedangkan di 2013 terjadi penjualan besar-besaran emas di ETF sehingga terbukukan net sell emas sebesar 881 ton di ETF.
Hal ini terjadi seiring membaiknya prospek ekonomi AS menurut beberapa pengamat yang mengakibatkan para investor berbondong-bondong mengatur ulang portofolio investasinya dengan melepas emasnya di ETF dan menanamkan kembali uangnya di pasar saham dan mata uang.
Bank Sentral beberapa negara tetap membeli emas untuk mendiversifikasi cadangan devisa mereka di 2013, namun terlihat ada sedikit penurunan, di 2012 Bank Sentral membukukan net buy emas sebesar 544 ton, di 2013 hanya 369 ton.
Namun demikian angka ini belum termasuk kemungkinan adanya penambahan cadangan devisa berupa emas oleh Bank Sentral China, karena sampai dengan saat ini pada laporan resminya, cadangan emas mereka disebutkan tidak mengalami perubahan dibanding 2012, padahal banyak pihak meyakini mereka menambah banyak cadangan emas di Bank Sentral-nya namun belum dilaporkan. (lis)
###
