ROKAN HULU, UTUSANRIAU.CO - Siswa madrasah aliyah kejuruan (MAK) yayasan pelita (YAPITA) desa tali kumain kecamatan tambusai kabupaten rokan hulu cipatakan penemuan baru cuka pembeku karet dari hasil asap uap cair pembakaran tempurung kelapa.
"Cuka ini sangat berpungsi Kuat selain dari pembeku yang handal cuka ini juga menghilangkan bau karet yang tak sedap, saat ini sudah banyak petani karet yang menggukan cuka hasil karya anak yayasan yapita tersebut.
Menurut salah seorang guru (MAK) Yasasan Pelita (YAPITA), Rahmad Spd jum'at (10/4/2015) mengatakan
Lebih kurang selama dua bulan terakhir siswa madrasah aliyah kejuruan (mak) satu -satunya diriau menampakkan taringnya dengan menciptakan cuka pembeku karet yang berkualitas dan handal.
Penciptaan cuka karet dari asap cair tempurung kelapa tersebut yang dibakar dengan menggunakan drum hal ini berawal dari salah seorang guru yayasan yapita, atas nama, Parlindungan yang mengikuti pelatihan beberapa waktu lalu dijogjakarta." Jelas rahmad.
Dari pembakaran tempurung tersebut menghasilkan asap cair untuk pembeku karet (cuka) yang berkualitas dimana cuka ini dapat membekukan karet dengan cepat selain itu menghilangkan bau karet yang tak sedap, hal tersebut terbukti ketika sekolah mak memajang dan memperlihatkan kepada orang banyak pada stand pameran tingkat pondok pasentren serokan hulu yang dilaksanakan di areal purna MTQ pada MTQ tingkat kabupaten ke 15 tahun 2015.
Melihat keberhasilan sekolah yapita yang menciptakan cuka pembeku karet ramai disaksikan oleh para siswa sekolah dan orang tua yang berkunjung ke stan pameran dan hal ini sangat luar biasa karena madrasah aliyah kejuruan (mak) mampu menciptakan pembeku karet yang baru.
Rahmad mengungkapkan bahwa dari hasil asap cair (cuka) pembeku karet tersebut hasilnya karet lebih keras dengan warna kecoklatan dan kering dan juga berkualitas, jika dibandingkan dengan cuka pembeku karet lainnya.
Pasalnya jika menggunakan cuka yang biasa digunakan oleh petani karet hasilnya tetap berbau dan kualitasnya hasilnya juga kurang memuaskan.
". Untuk saat ini sudah banyak digunakan oleh petani karet terutama para orang tua siswa sekolah (mak yapita) sejauh ini sudah banyak peminatnya karena hasilnya memuaskan bagi petani karet bila dibandingkan dengan cuka yang biasa digunakan oleh petani karet.
Dia juga menambahkan saat ini asap cair (cuka) pembeku karet hasil karya siswa sekolahnya sudah mulai dipasarkan dimana satu botol air mineral isi 600 mili liter dijual dengan harga Rp10.000 perbotolnya dan dalam satu botol mineral tersebut mampu membekukan karet yang sudah disadap satu sampai dua hektar selain itu hasil karet terlihat lebih berkualitas.' Ucapnya. (Ar)
###
