CHILI, UTUSANRIAU.CO - Presiden Chili Michelle Bachelet mengatakan ia telah meminta semua menterinya untuk mengundurkan diri dan akan memilih kabinet baru dalam 72 jam berikutnya.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Canal 13, Bachelet mengatakan perubahan itu diperlukan guna menggalakkan reformasi. Dalam jajak pendapat baru-baru ini, dukungan terhadap Presiden Bachelet merosot di tengah serangkaian skandal politik.
Pada bulan Februari putranya mengundurkan diri sebagai Ketua lembaga amal pemerintah atas tuduhan penyalahgunaan pengaruh. Wartawan BBC di Santiago, Gideon Long, mengatakan langkah itu tak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Chili baru-baru ini.
Perombakan kabinet adalah hal umum, tapi bahwa seorang presiden membubarkan seluruh kabinetnya, itu menunjukkan adanya gravitasi dari krisis yang ia hadapi, katanya.
"Beberapa jam yang lalu saya meminta pengunduran diri semua menteri, dan dalam waktu 72 jam saya untuk memutuskan siapa yang akan tinggal dan siapa yang akan pergi," kata Bachelet. "Ini adalah waktu untuk perubahan kabinet."
Putra Bachelet, Sebastian Davalos, dituding oposisi menggunakan pengaruhnya untuk mendapatkan pinjaman bank dalam jumlah besar untuk istrinya. Meski regulator perbankan nasional Chile telah membebaskan dirinya dari segala kesalahan, masalah tersebut menjadi skandal.
Bachelet selalu membela diri bahwa ia tidak mengetahui masalah ini, namun dalam sebuah wawancara televisi pada Rabu malam ia mengakui bahwa ia telah membuat "kesalahan penting" tidak kembali dari liburan atau segera mengomentari kasus ini.
Sejumlah wartawan mengatakan kepercayaan para politisi Chile dan elit bisnis juga telah terkikis oleh skandal pendanaan kampanye yang melibatkan politisi sayap kanan dan perusahaan keuangan terkemuka. (detiknews.com)
