Kongres AS Akhiri Praktik Penyadapan NSA

Kongres AS Akhiri Praktik Penyadapan NSA

WASHINGTON DC, UTUSANRIAU.CO - Kongres Amerika Serikat memutuskan untuk mengakhiri pengumpulan rekaman percakapan telepon besar-besaran oleh badan keamanan nasional (NSA).

Dengan suara 338-88, kongres menunjukkan dukungan besar terhadap ketentuan Freedom Act, atau akta kebebasan AS. Keputusan ini sudah didukung oleh Gedung Putih, ini artinya Senat akan mendukung pembuatan undang-undangnya.

Rancangan undang-undang itu akan memberi kewenangan pada NSA untuk mencari data yang dimiliki oleh sejumlah perusahaan telepon, hanya atas dasar kasus per kasus.

Penyadapan besar-besaran oleh NSA terungkap pada 2013 oleh mantan kontraktor keamanan Edward Snowden.

Para pendukung akta kebebasan, antara lain kelompok pendukung hak-hak sipil dan privasi, mengatakan undang-undang itu akan melindungi privasi sekaligus menjaga keamanan nasional.

Rancangan undang-undang, yang cakupannya hanya di Amerika Serikat ini, akan mengubah beberapa bagian dari Patriot Act, yang disahkan setelah serangan 9/11 dan akan berakhir pada 1 Juni nanti.

Amandemen ini akan melarang koleksio masif NSA berupa catatan telepon - nomor telepon, waktu dan lama panggilan telepon - serta email dan alamat web.

"Kebebasan warga Amerika dan keamanan bangsa Amerika dapat hidup berdampingan," kata Ketua Komite Hukum Dalam Negeri, Bob Goodlatte, yang memberikan suara untuk mendukung undang-undang tersebut.

Awal bulan ini, Pengadilan Banding di Amerika Serikat memutuskan bahwa pengumpulan catatan telepon besar-besaran oleh NSA merupakan tindakan ilegal. (detiknews.com)

Berita Lainnya

Index