PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN-RI), Ir Ardiansya Parman mengatakan, "Janganlah menganggap MEA (Masyarakat Ekonomi Asean-red) sebagai musuh, tapi anggaplah sebagai teman, karena negara membuat kebijakan tentunya untuk kemajuan negara dan masyarakat.”
Ungkapan tersebut disampaikan BPKN-RI, Ir Ardiansya Parman setelah penyerahan berkas Momerandum of Understanding (Mou) antar Universitas Riau (UR) dengan BPKN-RI dalam kegiatan kuliah umum bersama civitas akademika Fakultas Ekonomi Universitas Riau (FE-UR).
Dalam paparannya, Ardiansyah mengatakan kita (Indonesia-red) akan menghadapi pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Kita akan menghadapi MEA, dimana semua tenaga kerja tidak hanya berasal dari Indonesia saja, melainkan dari Negara-Negara ASEAN,” ungkap Ardiansyah.
Dari hasil survey, lanjut Ardiansyah hasil indeks keberdayaan konsumen indonesia berada pada rentang 39 dari 0-100. Artinya Indonesia berada dilevel dua dari empat level, tutup Ardiansyah.
Sejalan dengan materi Pertama Kuliah Umum yang disampaikan Ardiansyah, materi kedua yang disampaikan di hadapan civitas akademika UR, berkaitan dengan Indek Keberdayaan Konsumen, dengan pemateri Prof Atih Surjati, Koordinator komisi satu BPKN-RI. (rabit) *bit
###
