Bengkalis, utusanriau.co - Untuk sementara Pihak Polres Bengkalis menduga dari keenam mayat yang ditemukan masyarakat nelayan di Rupat Utara beberapa hari yang lalu akibat tenggelam di perairan Selat Malaka yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TIK) di Malaysia saat mau kermbali ke Indonesia tenggelam dilaut.
Informasi tersebut disampaikan Kasat Polair Polres Bengkalis AKP Angga F Herlambang melalui Kanit Gakkum Teguh Rahmat, Senin (3/3/14) jelang siang, “sesuai dengan keterangan masyarakat disana, 6 mayat yang tenggelam diparairan Selat Malaka, mereka menduga semua mayat itu merupakan warga Indonesia yang bekerja di Malaysia.
“Jadi, pada saat mereka bekerja di Malaysia itu disana mungkin baru melakukan pemutihan IC (KTP-red), lantaran mungkin juga 6 mayat itu masuk secara illegal, meraka kembali ke Indonesia dan diduga akibat cuaca dilaut tidak mendukung, maka keenam orang itu kembali ke Indonesia dan sebelum sampai kedaratan, terjadi kecelakaan dengan tenggelamnya pompong atau speedboat, “kata Teguh.
Tapi. lanjut Teguh, pihak Kepolisian tidak serta merta mempercayai informasi dugaan dari masyarakat nelayan di Kec. Rupat Utara. "Makanya kami tetap melakukan penyelidikan temuan keenam mayat tersebut hingga sampai mengetahui identitas keseluruhan, supaya dapat mengetahui keluarganya dan dapat minindak lanjuti sebab musabab awal yang mengakibatkan kenam mayat meninggal di pesisir pantai Rupat Utara Selat Malaka itu, “terangnya.
Sejauh ini, Polres Bengkalis masih mengacu pada keterangan hasil visum dokter setempat, bahwa keenam mayat tersebut meninggal akibat tenggelam di perairan Selat Malaka dan belum ditemukan ada tanda tanda kekerasan.
Sebelumnya telah diberitakan, bahwa 6 mayat yang ditemukan itu selama dua hari secara berturut turun, Namun Kanit Teguh menjelaskan bahwa keenam mayat ditemukan selama tiga hari berturut turut, yakni yang pertama satu mayat perempuan pada hari Jum’at (21/2/14) yang badannya masih utuh, namun kepalanya sudah menjadi tengkorak dengan bercelana jens warna biru muda dan berambut panjang, posisi mayat ditemukan di pantai Pulau Kemuning, Desa Suka Damai, Kec. Rupat Utara sekitar pukul 10.00 wib.
Selanjutnya, pada hari Sabtu (22/2/14) dtemukan lagi 4 mayat sekaligus di Pesisir Pantai, Kampung Bakti Pasir Indah, Desa Titiakar, Kecamatan Rupat Utara tidak jauh dari mayat kedua ditemukan dan yang terakhir pada hari Minggu (23/2/14) sekitar pukul 13.00 WIB ditemukan mayat tinggal kerangka di Pesisir Pantai, Kampung Bakti Pasir Indah, Desa Titiakar, Kecamatan Rupat Utara.
Dalam hal temuan keenam mayat tersebut, Kanit Teguh berharap pada masyarakat dan istansi terkait untuk bekerjasama dalam mengungkap sebab musababnya meninggalnya 6 orang di Pesisir Rupat Utara Selat Malaka. “Kita tetap berharap dari semua pihak, jika ditemukan informasi baru yang berkaitan dengan temuan mayat yang baru ditemukan dari beberapa waktu yang lalu, agar dapat diketahui secara jelas duduk permasalahan temuan 6 mayat itu, "tutup Teguh berharap. (bp)
