BAGANSIAPIAPI, UTUSANRIAU.CO - Terkait Insiden Penyerangan Jamaah saat melakukan Sholat Idul Fitri dan pembakaran Kios serta Mesjid ditolikara, Papua pada 17 Juli lalu membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rohil menemui Kapolsek Bangko, Kamis (23/7) sore kemaren. Kedatangan Ketua MUI Rohil tersebut untuk membicarakan kerusuhan di papua agar masyrakat Rohil tidak terprovokasi.
"Kedatangan saya menemui kapolsek Bangko yang pertama bersilaturahmi lebaran idul Fitri, kemudian membicarakan peristiwa kerusuhan dipapua. kemudian yang ketiga melakukan kerjasama anatara MUI dengan pihak kepolisian untuk saling isi mengisi dan ingat mengingat tentag umat khususnya penyakit masyrakat (Pekat), "kata Ketua MUI Rohil Drs H Wan Achmad Syaiful MSi, Jumat (24/7) melalui pesan Blackberry Messenger (BBM) nya.
Mantan Kadispenda Rohil ini juga menghimbau masyakat Rohil tidak mudah terprovokasi dengan peristiwa yang ada ditolikara, Papua. Kita berharap pemkab Rohil mau memfasilitasi dengan mengundang Tokoh Agama yang ada di Rohil. hal ini dilakukan supaya masyrakat tidak merasa terprovokasi dan menghidari hal-hal yang tidak diinginkan dengan insiden yang terjadi di Tolikara, Papua, "harap Wan Syaiful.
Sementara itu, Kapolsek Bangko Kompol Nurhadi Ismanto SH Sik mengatakan, Rencananya hari ini (sabtu,red) untuk menyikapi Insiden Tolikara diadakan Deklarasi damai yang digelar Polres Rohil bersama dengan Pemkab Rohil, Tokoh Masyrakat, dan Tokoh Agama.
Selain itu juga akan diadakan Giat silaturahmi antara Muspida dan Forum Komunitas umat Beragama termasuk MUI Rohil dikantor Bupati Rohil. Kemudian akan dibuat Komitmen bersama antar umat beragama untuk selalu menjaga toleransi antar umat beragama selalu terjaga dengan baik, "kata Kapolsek dengan singkat. (zal)
###
.jpg)
