PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Persoalan asap di Provinsi Riau telah membawa berbagai dampak negatif ditengah masyarakat baik materi maupun non materi, hal itu mendorong Universitas Riau (UR) membentuk Satgas Solusi Tuntas Bencana (STBA).
###Rektor UR Prof DR Ashaluddin Jalil MS kepada wartawan Jum'at (07/03/14) menjelaskan, pembentukan Satgas STBA ini guna mengatasi dan menghilangkan masalah asap Riau yang dalam kurun waktu 17 tahun belakangan ini.
"Bencana asap ini kami nilai sebagai kejahatan lingkungan, dengan dampak yang sistematik dimana telah menyebabkan kerugian yang besar dari segala aspek, baik materi maupun non materi yang secara nyata dapat dilihat dari aspek lingkungan, ekonomi, sosial, dan kesehatan," jelas Ashaluddin.
###Dijelaskan Ashaluddin, bencana asap yang disebabkan terutama terbakarnya lahan gambut di Provinsi Riau, mengindikasikan kegagalan pendekatan pembangunan ekonomi, terutama pemanfaatan lahan gambut.
Oleh karena itu, lahan gambut yang tersisa di Riau harus dipertahankan tetap dalam kondisi alaminya, dan yang telah terbakar atau rusak harus dipulihkan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan sosial dan ekonomi.
###
"Satgas STBA akan menyusun strategi berbasis penelitian, partisipasi masyarakat dan implementasi berupa aksi-aksi nyata yang terprogram secara berkelanjutan untuk mengatasi bencana asap di Provinsi Riau," katanya.
STBA yang dipimpin langsung oleh Rektor UR ini telah menyiapkan tim yang akan berkoordinasi dengan Satgas penanggulangan asap Provinsi Riau untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para korban dampak bencana asap.
"UR juga sudah menyiapkan Rumah Sakit Universitas sebagai rumah sakit rujukan bagi penderita dampak permasalahan asap di Provinsi Riau yang terbuka dan gratis bagi masyarakat Riau," ujar Rektor.
###
Didalam Satgas STBA ini terdapat juga tim terpadu yang terdiri dari pakar-pakar yang ahli dalam bidangnya untuk melakukan riset dan pengabdian masyarakat secara terintegrasi dan berkelanjutan dalam rangka pencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut dengan targetnya penurunan jumlah kejadian kebakaran secara signifikan setiap tahunnya.
"Kami tidak memiliki alat pemadam api, tapi kami memiliki SDM yang bisa dikerahkan untuk membantu melakukan pemadaman api, dan tim besok akan turun langsung kedarah-daerah yang saat ini kondisi masyarakatnya sudah kekurangan air bersih, kita akan memberikan bantuan," ungkapnya. (ris)
###
