Tanggap Kabut Asap Untuk Jangka Panjang, Universita Riau Bentuk Satgas STBA

Tanggap Kabut Asap Untuk Jangka Panjang, Universita Riau Bentuk Satgas STBA
Prof Dr Ashaluddin Jalil, M.S selaku Ketua Satgas STBA melakukan Konfrensi Pers di Lobi Gedung Rektorat ###

PEKANBARU,UTUANRIAU.CO - Untuk menanggapi kabut asap yang menyerang Bumi Lancang Kuning tiap tahunya, Universitas Riau (UR) akhirnya turun tangan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Solusi Tuntas Bencana Asap (STBA).

STBA ini yang nantinya akan menyusun strategi berbasis penelitian, partisipasi masyarakat dan implementasi berupa aksi-aksi nyata yang terprogram secara berkelanjutan untuk dalam mengarasi bencana kabut asap di Provinsi Riau.

Demikian hal ini disampaikan Rektor Universitas Riau yang juga sebagai Ketua Satgas STBA, Prof Dr Ashaluddin Jalil, M.S, Jumat pagi (7/3/2014) saat menggelar konfrensi pers di gedung Rektorat Unoversitas Riau, Pananm, Kota Pekanbaru, Riau.

"Bahwa Universitas Riau sebagai Center of Excelent di Riau dengan peranya dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi akan berperan aktif dalam menemukan solusi tuntas dan melakukan aksi-aksi nyata terkait bencana asap di Provinsi Riau," paparnya.

Satgas ini sendiri didukung penuh oleh para ahli yang beradi di Universitas Riau. Langkah yang ini diambil UR karena setiap  tahun kabut asap ini melanda Riau terlebih sejak tahun 1997 ditahun 2014 inilah kabut asap yang memiliki durasi paling panjang. Dimana sudah satu bulan lebih kabut asap ini menyelimuti dan mengotori udara yang ada di Riau.

"Tahun ini kabut asap memiliki durasi yang panjang dan sudah satu bulan. Kebut asap ini merupakan kejahatan lingkungan dengan dampak yang sistematik. Kabut asap ini telah menyebabkan kerugian besar dari segala aspek. Apakah itu aspek lingkungan, ekonomi, sosial, kesehatan sehingga dibutuhkan langkah-langkah kongkrit dan strategi," jelasnya lagi


Untuk itu melalui Satgas yang dibentuk tersebut Universitas terbesar di Riau ini akan mengerahkan seuruh Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki untuk berupaya menyelesaikan persoalan tersebut.

Persoalan ini akan dikaji oleh para ahli yang ada di Universitas Riau. Baik itu nantinya lahan gambut, sungai, lingkungan dan semua aspek yang akan dikaji dengan keahlian masing-masing akhli. Hal ini, menurut Ashaluddin Jalil buka saja Universitas Riau tapi juga akan berupaya dengan Universitas lain yang ada di Indonesia maupun luar negri.

"Kajian ini akan terus kita lakukan bukan saja mengandalkan SDM yang kita miliki. Tapi, kita juga akan berkolabirasi baik dengan Universitas lain yang ada di Indonesia dan Universitas luar negri," tambahnya.

Harus Pertahankan Lahan Gambut

Bencana asap yang terjadi di Riau sebagaian besar karena terbakarnya lahan gambut. Hal ini, mengindikasikan kegagalan pendekatan pembangunan ekonomi, terutama pemanfaatan lahan gambut. Untuk itu lahan gambut tersisa di Riau harus dipertahankan tetap dalam kondisi alaminya. Sedangkan yang telah terbakar atau rusak menurut pria berkaca mata ini harus dipulihkan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.

" Lahan gambut yang duah terbakar harus dilakukan pemulihan. Kemudian lahan gambut yang tersisa harus dijaga dan dipertahankan tetap dalam kondisi alaminya," katanya.

Menurutnya, Para ahli di UR juga berseppakat bahwa lemahnya penegakan hukum, belum adanya peraturan daerah yang mengakomodir persoalan lingkungan terkait kebakaran dahan gambut, kesalahan dalam pendekatan pembangunan yang tidak memperhatikan keseimbangan ekosistem gambut, tidak adanya kontrol sosial dalam bentuk aturan lokal yang tertulis, lemahnya kelembagaan petani, ketergantungan aktifittas ekonomi terhadap lahan serta buruknya tatakelola lahan dan pembukaan lahan gambut dengan cara membakar untuk perkebunan sawit juga menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran hutan dan lahan dilahan-lahan gambut yang ada di Riau.

" Upaya untuk menangani kabut asap yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan juga telah dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan perusahaan-perusaan yang beroperasi di Riau tapi ini belum memberikan sosusi tuntas," sambungnya. (ADV/ADR)

 

###

Berita Lainnya

Index