PEKNANBARU, UTUSANRIAU.CO -- Kabut asap yang disebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) merupakan bencana yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Riau saat ini. Dampak yang ditimbulkan oleh kabut asap ini melibatkan semua sektor, serta kerugian yang ditimbulkan dari bencana ini sangat luar biasa.
Maka dari itu, perlu upaya pencegahan dan pengendalian lingkungan hidup berkelanjutan agar bencana kebakaran hutan dan lahan ini tidak terjadi lagi kedepannya. Hal inilah yang menjadi isu yang diangkat dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan Tahun 2015, yang dilaksanakan dari tanggal 1 s.d 30 Agustus 2015.
"Mahasiswa yang dikenal dengan Agen of Change (Agen Perubahan) tentunya sangat berpotensi dalam mengajak dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan," ungkap Menteri Riset dan Teknoligi Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Menristek Dikti RI) Prof H Muhammad Nasir Phd Ak dalam acara Pembukaan dan Pembekalan KKN Kebangsaan Tahun 2015, Rabu (29/7/2015) di Batalyon 132 Bima Sakti, Kampar.
“Lebih baik mencegah daripada memadamkan, begitulah prinsip yang perlu kita pegang dalam menghadapi masalah kebakaran hutan. Sebagaimana telah diketahui bahwa kebakaran hutan pada umumnya disebabkan oleh ulah manusia. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN ini nanti bisa menyebarluaskan ke masyarakat mengenai pencegahan kebakaran hutan disamping kegiatan-kegiatan teknis dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan,” tambah Nasir.
###Mahasiswa bisa melakukan pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan, sekaligus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan. Misalnya menyadarkan masyarakat dengan kalimat-kalimat seperti “membakar hutan sama dengan membunuh kehidupan, menanam tanaman sama dengan menanam kehidupan,” M Nasir mencontohkan.
Dalam KKN Kebangsaan tahun 2015 ini, Universitas Riau diberikan mandat oleh Badan Kerjasama Perguruan Tinggi (BKS-PTN) Wilayah Barat sebagai tuan rumah pelaksanaan KKN Kebangsaan, dalam hal ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM-UR) sebagai penyelenggaranya.
Untuk penyelenggaraan KKN Kebangsaan Tahun 2015 ini, diturunkan sebanyak 661 orang mahasiswa, yang berasal dari 28 Perguruan Tinggi, yang berasal dari 20 Propinsi dan 1 berasal dari Universitas Teknologi Malaysia (UTM). Peserta KKN Kebangsaan ini selanjutnya akan diturunkan ke empat Kabupaten, diantaranya Kabupaten Siak, Bengkalis, Meranti dan Pelalawan.
Dengan rincian, sebanyak 59 Desa atau Kelurahan dan sebanyak 19 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan 4 orang orang Koordinator DPL yang berasal dari Universitas Riau bersama dosen Universitas Negeri Islam Sultan Syarif Kasim (UIN-SUSKA). (Adv/hms/ min)
###
