PELALAWAN, UTUSANRIAU.CO - Sebanyak 2.730 keluarga di Kabupaten Pelalawan masuk dalam program keluarga harapan (PKH). Program yang berasal dari Kementerian Sosial RI ini akan menggelontorkan dana jutaan rupiah untuk tiap keluarga yang masuk dalam kategori sangat miskin (KSM) yang telah diverifikasi.
"Alhamdulillah mulau tahun ini sebanyak 2.730 keluarga di daerah kita mendapatkan PKH dari Kemensos RI. Program ini sifatnya bantuan tunai bersyarat. Nantinya, tiap keluarga yang telah lolos verifikasi dan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan akan mendapatkan bantuan dari APBN sampai Rp 2,8 juta pertahunnya," terang Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Pelalawan Drs H Fakhrizal,M.Si, Ahad (9/3).
Fakhrizal mengatakan bahwa PKH ini juga seiring dengan program yang diluncurkan Bupati Pelalawan HM Harris yakni program Pelalawan Pintar dan Pelalawan Sehat. Karena program ini berupaya mencerdaskan masyarakat melalui syarat dan ketentuan yang ditentukan serta mendorong masyarakat Penantian hidup sehat.
###"Diterimanya PKH ini dari Kemensos RI, setelah sebelumnya kami mengajukan proposal 4.700 penerima bantuan PKH ini. Jadi setelah kita ajukan 4.700 keluarga, langsung direspon dan diverifikasi Kemensos RI, maka jadilah saat ini ada 2.730 calon penerimanya,"terangnya sambil menyebutkan pengajuan data ini mengacu pada data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2011 lalu.
Hanya saja, sambungnya, program yang nantinya akan didampingi 10 orang operator dan 12 pendamping tidak semua kecamatan yang akan menerimanya. Tahun 2014 ini, cuma 9 kecamatan saja. Sementara 3 kecamatan lainnya yakni Kecamatan Bandar Seikijang, Pelalawan dan Bandar Petalangan.
"Namun insyaAllah tahun depan 3 kecamatan ini akan diusulkan kembali. Mudah-mudahan 2015 mendatang akan menerimanya,"terang Fakhrizal sambil menyebutkan saat ini masih dalam tahapan penerimaan operator dan pendamping PKH di lapangan agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
###Masih menurut Kadiskessos Pelalawan, PKH ini bertujuan memotivasi dan memberdayakan masyarakat miskin meningkatkan kesejahteraan, anak- anak mereka tetap bersekolah dibidang pendidikan dan tetap sehat dalam bidang kesehatan. Karena beberapa persyaratannya PKH ini, harus ada ibu hamil, ibu yang menyusui, ada balita wajib ke Puskesmas untuk memeriksakan kesehatan ibu dan anaknya.
"Selain itu harus ada anak yang bersekolah SD dan SMP. Jika anaknya tidak bersekolah, maka bantuannya juga terancam dihentikan. Ini bagian dari syarat yang masuk dalam PKH, jika tidak ya mereka juga tetap menerima bantuan tetap saja dengan bantuan tunai ratusan ribu rupiah saja perbulannya," ujarnya.
Ditambahkannya, untuk mendukung program ini maka di tingkat kabupaten dibentuk tim koordinasi yang diketuai Kepala Bappeda Kabupaten Pelalawan dengan sekretaris Kadis Kessos dan anggotanya SKPD terkait.
"Jadi kerjanya tidak sendiri, tapi dikeroyok bersama. Mudah-mudahan dengan program ini pula semakin mengurangi angka kemiskinan di daerah kita, semakin meningkat pula kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan pula pendidikan masyarakat dimasa mendatang. Makanya program ini seiring pula dengan program yang diusung Pemkab Pelalawan yakni Pelalawan Sehat dan Pelalawan Pintar," pungkasnya. (advertorial/ UR2)
###
.jpg)
