Utusanriau.co - Pikun atau demensia dialami banyak pria juga wanita pada usia lanjut. Kepikunan memang kerap tak terelakkan seiring menuanya usia, namun bukan berarti tidak bisa dicegah. Caranya, dengan rajin fitnes atau beraktivitas fisik.
Sebuah studi menunjukkan bahwa IQ yang rendah dan kurangnya latihan kardiovaskular di masa remaja, bisa meningkatkan risiko kepikunan sebelum usia 60 tahun. Studi tersebut juga menemukan ada korelasi yang kuat antara aktivitas kardiovaskular dengan risiko demensia pada usia lanjut.
Untuk membuktikannya, para peneliti mempelajari data dari 1,1 juta pria Swedia berusia muda. Studi tersebut menunjukkan bahwa pria yang kurang olahraga atau fitnes kemungkinannya 2,5 kali lebih besar untuk mengalami kepikunan dini ke depannya nanti.
Kondisi tersebut bisa lebih parah jika orang yang jarang berolahraga tersebut memiliki IQ yang rendah. Risikonya bisa tujuh kali lebih tinggi ketimbang orang yang tidak pernah fitnes tapi tingkat IQ-nya terbilang tinggi.
Namun para peneliti menegaskan, jarang olahraga dan IQ rendah bukan satu-satunya faktor penyebab demensia di usia paruh baya. Ada berbagai faktor lain yang meningkatkan risiko demensia seperti keturunan, riwayat medis bahkan kondisi sosial-ekonomi. Hanya saja dengan penelitian ini, maka cara mencegah agar demensia tidak menjadi lebih parah bisa diketahui.
"Kami sudah lebih dulu tahu bahwa aktivitas fisik bisa mengurangi risiko terjadinya gangguan pada syaraf maupun otak. Dengan kata lain, latihan kardio yang rutin dan tepat akan membuat otak lebih tahan terhadap kerusakan dan penyakit," ujar Georg Kuhn, profesor yang menulis penelitian tersebut seperti dikutip dari Times of India.
Gangguan ingatan yang mungkin saja dialami pria atau wanita muda tentunya bisa menjadi masalah terutama jika mereka memiliki anak yang masih kecil. Jika demensia sudah dialami begitu usia baru mencapai 35 tahun ke atas, tidak hanya penderita saja yang merasakan dampak negatifnya tapi juga seluruh keluarga. Sebab kepikunan di usia dini bisa membuat seseorang tidak bisa merawat anggota keluarganya yang masih di bawah umur dengan maksimal.
Oleh karena itu olahraga sangat disarankan untuk mencegah hal tersebut terjadi. Dalam hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Brain tersebut pun ditemukan bahwa aktivitas kardiovaskular juga bisa dijadikan sebagai bagian dari pengobatan demensia.
Aktivitas kardiovaskular bisa berupa aerobik, CrossFit, Treadmill, sepeda statis, kickboxing atau jogging. Lakukan sedari dini, dan risikonya akan berkurang hingga tua. (wolipop.com)
###
