Israel Tolak Pasukan Asing Jaga Yerusalem

Israel Tolak Pasukan Asing Jaga Yerusalem


YERUSALEM, UTUSANRIAU.CO - Otoritas Israel menolak seruan Palestina soal pengerahan pasukan asing untuk menjaga Yerusalem Timur yang rawan konflik. Seruan Palestina ini dimaksudkan untuk mengakhiri kekerasan di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa.

"Biar saya perjelas -- Israel tidak akan sepakat pada kehadiran pihak internasional di Temple Mount. Kehadiran seperti itu akan mengubah status quo," ujar Wakil Duta Besar Israel untuk PBB, David Roet kepada Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir AFP, Sabtu (17/10/2015).

Status quo yang dimaksud ialah ketentuan bahwa kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, yang juga menjadi lokasi Temple Mount berada di bawah wewenang Yordania dan Palestina.

Pekan ini, sebanyak 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat untuk membahas maraknya kekerasan antara Israel dengan Palestina di Yerusalem dan wilayah lainnya. Utusan Palestina Riyad Mansour mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah tegas guna mengakhiri kekerasan antara Israel-Palestina.

Mansour juga menyerukan adanya perlindungan internasional di wilayah rawan konflik. "Dengan segera mengintervensi untuk mengakhiri agresi terhadap warga Palestina yang tak berdaya," tuturnya.

Serangkaian kekerasan yang terus meningkat sejak awal bulan ini telah menewaskan 39 warga Palestina dan 7 warga Israel. Hal ini memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik seperti sebelumnya. Dalam aksi kekerasan terbaru, Jumat (16/10), sejumlah warga Palestina nekat membakar makam Yusuf di Nablus, Tepi Barat. Sekjen PBB Ban Ki-Moon mengecam keras serangan tercela ke makam Yusuf di Nablus dan menyerukan para pelakunya diadili.

Tidak ada resolusi yang dicapai dalam pertemuan anggota Dewan Keamanan PBB tersebut, namun Duta Besar Prancis Francois Delattre menyatakan pihaknya akan menyebarkan pernyataan yang menyerukan agar semua pihak tetap tenang di Israel dan Palestina. (detiknews.com)

Berita Lainnya

Index