Pekanbaru, utusanriau.co - Berdasarkan surat Edaran Rektor Universitas Lancang Kuning Riau nomor:319/PTS.X-41.R/F.05/2014 menyatakan "bahwa kegiatan perkuliahan di Universitas Lancang Kuning (UNILAK) Pekanbaru di liburkan terhitung selama tiga hari sejak hari kamis 13 s/d 16 Maret 2014". Perkuliahan akan di aktifkan kembali pada hari Senin 17 maret mendatang.
"Libur kuliah ini di berlakukan dalam rangka menghindari bencana asap di kota pekanbaru akibat polusi udara yang sudah mencapai level berbahaya, sebagai dampak asap kebakaran hutan dan lahan yang semakin pekat," kata Rektor UNILAK Prof. Dr. Safrani, M.Si kepada utusanriau.co, Jum'at (14/03/2014) di kantornya.
Menurut Safrani Kabut asap yang menyelimuti Provinsi Riau semakin tebal yang menyendat segala aktifitas masyarakat bahkan berdampak pada pendidikan, Ekonomi Bisnis terhenti akibat dampak asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau ini.
Dalam kondisi udara berbahaya (hazardous) itu, katanya, warga diminta untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah, sedangkan ibu hamil, balita, dan lansia yang rentan polusi asap, diminta diungsikan ke tempat yang udaranya lebih segar.
"Kepada orang tua untuk memastikan anak-anak usia sekolah untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah," katanya.
Di keluarkankannya surat edaran libur kuliah ini karena menilai kondisi asap yang melanda saat ini masih tidak memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar mengajar di kampus, kata safrani. Tidak semua memiliki daya tahan tubuh yang sama, secra resmi Civitas Unilak menghentikan proses belajar mengajar sementara waktu hingga kondisi udara di pekanbaru membaik.
Safrani menyayangkan kondisi udara akibat kebakaran hutan dan lahan hingga saat ini di level berbahaya, "di harapkan kepada pemerintah terutama instansi terkait untuk bertanggung jawab dan melakukan aksi nyata dengan melakukan penanganan secara bijak dan arif terutama dalam memberikan pendapat dapat di pahami oleh masyarakat bahasa yang masuk akal".
Artinya bahasa yang di sampaikan kepada masyarakat harus betul berupa anjuran -anjuran yang tidak menyesatkan, logika tidak mungkin masyarakat pekanbaru dengan jumlah 5 juta penduduk melakukan eksodus besar-besaran keluar dari riau. "Intinya apa yang disampaikan kepada masyarakat tidak menjadi kecemasan atau was-was", harap safrani.
Ia berharap agar masyarakat tetap menjaga kondisi kesehatannya, dengan tidak banyak melakukan aktifitas di luar rumah.
###Sebagaimana disampaikan Kepala dinas kesehatan provinsi riau H Zainal Arifin pada Kamis kemarin (13/03/2014), bahwa sedikitnya 53.553 warga di Provinsi Riau terkena berbagai penyakit akibat bencana kabut asap. Paling banyak, masyarakat terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Ada 46.867 masyarakat yang terkena penyakit ISPA".
Selain ISPA kata Zainal, penyakit lainnya yang menyerang masyarakat Riau adalah Asma, penyakit mata, pneumania (kelelahan) dan penyakit kulit. Masyarakat Kota Pekanbaru paling banyak menderita ISPA yakni mencapai 11.798 orang.
Kemudian Kabupaten Rokan Hilir yang penderita ISPA-nya sebanyak 7.934 orang. Diikuti Kabupaten Bengkalis, sebanyak 5.810 orang dan Kota Dumai 3.839 orang,"tuturnya.
Sedangkan untuk penderita penyakit kulit di Riau mencapai 2.376 orang, penderita penyakit pneumania sebanyak 881 orang, penderita penyakit mata sebanyak 1.658 orang dan penderita penyakit asma sebanyak 1.771 orang.
"Data ini berdasarkan perhitungan tanggal 13 Maret 2014 pukul 10.00 Wibi. ** (warno)
###
