Rokan Hulu, utusanriau.co - Ketua DPRD Rokan Hulu H. Hasanuddin Nasution SH mengakui Badan Anggaran (Banggar) sudah menyepakati KUA-PPAS APBD Rohul 2014 pada Rabu kemarin (12/4/14) sore. Selain memberi bintang beberapa item anggaran, wakil rakyat juga mencoret anggaran rencana pembangunan lapangan golf di Pasir Pengaraian.
Paripurna Persetujuan dan Kesepakatan KUA-PPAS APBD dilakukan Banggar dimulai pukul 16.00 WIB - 17.55 WIBÂ di ruang Komisi DPRD Rohul diikuti 19 dari 35 anggota DPRD dan dihadiri 17 perwakilan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan Asisten Administrasi dan Umum Tengku Habrizal.
Hasanuddin mengakui ada beberapa perubahan item seperti pengurangan anggaran. Bagi yang dianggap Badan Anggaran (Banggar) tidak rasional dirasionalkan. Dan item dianggap tidak prioritas sudah diprioritaskan.
Untuk anggaran perencanaan dan persiapan lapangan golf yang dinilainya diperkirakan menelan dana sampai Rp3,150 miliar, ungkap Hasanuddin sudah dicoret. Fasilitas yang identik dengan "kalangan atas" itu dinilainya belum diperlukan sebab tidak menyentuh kepentingan masyarakat bawah, sehingga tidak masuk dalam program prioritas kerakyatan.
"Ada beberapa item yang diperbaiki. Seperti di Dinas Pertambangan dan Energi memunculkan dana Rp32 miliar untuk lampu perkotaan. Kami sudah menanyakan akan dipasang dimana lagi? Sebab sudah semua kota terpasang lampu," kata Hasanuddin.
Item lain yang diberi tanda bintang oleh Banggar yakni anggaran Bantuan Sosial (Bansos) ternak sapi. Pihak dewan meminta dinas terkait untuk memberikan data-data peternak, namun belum diserahkan sampai hari ini.
"Kemudian untuk proyek multy years baru dibayarkan jika sudah selesai atau setelah adanya audit BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi)," ujarnya.
Soal dana hibah yang jumlahnya mencapai Rp79 miliar, kata Hasanuddin, yang awalnya belum merata sudah disusun merata, termasuk untuk bantuan hibah pembangunan masjid antara Rp100 juta, Rp200 juta, sampai Rp250 juta.
"Untuk masjid yang mengajukan di bawah Rp50 juta akan menerima sesuai proposal. Itu tidak ada kami ubah," ujarnya.
Selain itu, tambah Ketua DPRD Rohul, pihak dewan yang mempertanyakan dana operasional Masjid Agung Islamic Center yang anggarannya mencapai Rp11 miliar per tahun. Menurutnya, anggaran itu masih tanda bintang, karena dana patut dipertanyakan.
"Ini juga akan diverifikasi. Kami bukan menghalangi program keagamaan, sebab ini menggunakan uang rakyat. Kami akan memanggil pengurus Masjid Agung," jelasnya.
Sementara, Asisten Administrasi dan Umum Tengku Habrizal ketika ditanya dewan mengaku masih pikir-pikir dan perlu melaporkan hasilnya ke atasannya.**(Ar)
###
