PARIS, UTUSANRIAU.CO - Sebanyak 153 jiwa tewas dalam aksi teror yang dilakukan ISIS di Paris, Prancis. Aksi teror ini telah disiapkan selama sembilan bulan oleh para pelaku yang telah diklaim sebagai ISIS.
Para pelaku telah merencanakan serangan ini sejak bulan Februari dan terhitung sekitar 9 bulan. Misalnya salah satu pelaku teror telah meninggalkan Raqqa, Suriah sejak bulan Februari untuk melakukan aksi bunuh dirinya di Prancis.
Berdasarkan sumber di Suriah, kelompok militan ISIS yang menyebut dirinya sebagai kelompok jihadis telah meninggalkan rumahnya untuk berangkat ke Eropa. Salah satu pelaku yang terlibat dalam serangan itu disebutkan baru berusia 15 tahun.
Pelaku serangan Paris lainnya telah melewati Leros, Yunani sebagai migran pada Oktober lalu. Mayatnya ditemukan dengan paspor Suriah di salah satu lokasi ledakan.
Sementara itu, remaja laki-laki dicurigai telah menargetkan Stadion sepak bola Stade de France Jumat (13/11). Jaksa Prancis mengungkapkan, tiga kelompok berbeda merupakan dalang atas serangan ini.
Seorang otoritas keamanan Prancis mengatakan sidik jari salah satu penyerang di gedung konser Bataclan telah teridentifikasi. Wakil Menteri Ketertiban Umum Yunani Nikos Toskas mengatakan, untuk kasus paspor Suriah yang ditemukan di tempat kejadian serangan, pemegang paspor tersebut berasal dari Leros pada 3 Oktober yang telah diidentifikasi berdasarkan aturan Uni Eropa.
"Kami tidak tahu apakah paspor diperiksa oleh negara-negara lain di mana pemegang (paspor) kemungkinan melewatinya," kata Nikos Toskas dilansir The Sun, Minggu (15/11/2015).
Tiga orang pelaku teroris diduga berasal dari pinggiran Ibu Kota Belgia, Brussel. Polisi anti-teror telah mengungkap pihaknya telah menangkap sejumlah pelaku terkait aksi teror di Paris.
Sementara itu, Amerika Serikat atas serangan udaranya mengklaim telah membunuh pimpinan ISIS Abu Nabil di Libya Timur Darnah. Korban aksi teror tersebut juga menewaskan salah satu sepupu pemain kesebelasan Prancis, yaitu Lassana Diarra. Mantan pemain Real Madrid, Chelsea, Arsenal dan Portsmouth, Asta Diakite dinyatakan tewas atas aksi teror di Paris. (detiknews.com)
