Koordinasi Dengan Dukun Beranak Jangan Putus

Koordinasi Dengan Dukun Beranak Jangan Putus
Wabup Inhu, Harman bersama dengan pimpinan Puskesmas Lirik Dr. Prawira saat melakukan sosialisasi kemitraan Bidan dukun beranak###

Rengat, Utusanriau.co - Wakil Bupati Inhu (Wabup), Harman Harmaini mengharapkan agar koordinasi antara dukun beranak dengan bidan serta juga pihak Puskesmas jangan sampai putus. Sehingga setiap permasalahan yang muncul di desa dalam kasus ibu hamil dapat secepatnya ditangani.
 
“Koordinasi antara dukun beranak, bidan desa serta Puskesmas ini sangat penting sekali dalam mengurangi resiko buruk bagi ibu hamil ataupun melahirkan. Dengan adanya koordinasi maka secepatnya setiap kasus ibu hamil dan ibu melahirkan dapat dengan cepat ditangani sehingga dapat menekan resiko kematian ibu hamil ataupun ibu melahirkan,” jelas Wabup dalam acara Sosialisasi Kemitraan Bidan dan Dukun Beranak yang dilaksanakan Puskesmas Lirik se Kec. Lirik di desa Lambangsari V.
 
Dalam kesempatan tersebut Harman mengharapkan serta menghimbau agar antara  dukun beranak, bidan desa   saling bekerjasama dibawah pantauan Puskesmas untuk membantu proses kelahiran bayi yang sehat. Dengan demikian maka diharapkan kesehatan ibu melahirkan dan juga anak yang dilahirkan dapat terpantau perkembangannya.
 
Dalam acara sosialiasi Kemitraan Bidan dan Dukun Beranak tersebut diikuti oleh 28 orang dukun beranak, 7 bidan desa ditambah 10 bidan penanggug jawab desa. Serta juga diikuti oleh 17 Kepala desa se Kec. Lirik dan juga Sekretaris Desa.
 
Kepala Puskesmas Lirik, Dr Prawira menjelaskan bahwa sosialisasi kemitraan bidan dukun beranak salah satu tujuannya adalah mengurangi angka kematian ibu hamil dan bayi yang dilahirkan. Serta juga menghindari adanya kasus ibu hamil yang kurang gizi ataupun juga ada bayi lahir yang kurang gizi.
 
“Kalau ada kasus seperti itu diminta kepada dukun beranak agar secepatnya melaporkan kepada bidan ataupun puskesmas. Sehingga penanganan dapat secepatnya dilakukan dan resiko kematian ibu melahirkan atau bayi kurang gizi dapat diantisipasi secepatnya,”jelas Prawira, Kamis (20/3).
 
Lebih jauh dijelaskannya untuk ibu hamil dan juga bayi yang kurang gizi ada bantuan berupa susu yang dapat dikonsumsi. Jadi kalau didesa ada kasus kekurangan gizi jangan dibiarkan.
 
“Nanti pada tanggal 3 April mendatang akan ada MOU antara bidan beranak, bidan menyangkut dengan pelaksanaan kemitraan. MOU tersebut akan ditandatangani bersama dan disaksikan oleh Camat, Danramil serta juga Kapolsek,”jelas Prawira (ds)

###

Berita Lainnya

Index