PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Helat Pasar Seni Rakyat Taman Budaya 2016 akhirnya resmi dimulai. Kegiatan yang akan diselenggarakan bergulir 14 kali sepanjang tahun 2016 itu, secara resmi dibuka langsung oleh Kepala UPT Museum dan Taman Budaya Riau (MTBR), Sri Mekka, mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau.
Seperti yang disampaikan Meka, kegiatan ini digelar sebagai wujud komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam melestarikan kesenian tradisi Melayu Riau. Penggalian nilai-nilai seni tradisi Melayu yang diraih, katanya, diharapkan dapat sebagai salah satu upaya dalam menyongsong visi misi Riau 2020 yaitu menjadi pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara.
"Pemerintah Provinsi Riau memang tengah berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk kebudayaan Melayu Riau ini. Dengan kegiatan di Taman Budaya ini, kita berharap akan lahir pemikiran-pemikiran dan sekaligus kekuatan dalam menyongsong Visi Riau 2020, terutama pada generasi mudanya," katanya.
Kegiatan yang direncanakan diselenggarakan secara bergulir itu, jelas Meka, terinspirasi pula dari banyaknya sanggar yang memanfaatkan laman Taman Budaya Riau sebagai tempat berlatih. Untuk itulah, katanya, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tempat tersebut, Taman Budaya Riau ingin agar latihan yang diselenggarakan sanggar-sanggar dapat terekspresi dalam suatu pertunjukan.
"Kami telah memantau banyaknya sanggar yang berlatih di sini. Beberapa pekan lalu, kami mengumpulkan ketua-ketua sanggar untuk menentukan jadwal latihan. Hal ini dilakukan agar tidak bentrok waktu latihannya. Dan kami berharap, sanggar-sanggar ini dapat mementaskan karya mereka di Taman Budaya," ucap Sri Mekka.
Sebelumnya, Kasi Taman Budaya Riau, Efie Andriana, sebagai penanggung jawab kegiatan mengatakan bahwa Taman Budaya Riau memang berusaha selalu merangkul seniman di Riau. Ide dan juga gagasan para seniman, katanya Efie, merupakan kekuatan TBR dalam melaksanakan berbagai perhelatan kesenian.
"Kegiatan Pasar Seni Taman Budaya merupakan salah satu perhelatan menjaga dan melestarikan seni tradisi Melayu Riau. Dengan kegiatan ini, kami berharap akan muncul para seniman muda Riau yang mampu menjaga dan sekaligus melestarikan budaya Melayu ini," ujar Efie.
Hadir sebagai pengisi acara di Malam Perdana Pentas Seni yang diselenggarakan di Taman Budaya itu Sanggar Sagara Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning (FIB Unilak). Berbagai penampilan seperti tari, syair, teatrikal, pembacaan puisi dan teater komedi, apik disuguhkan.
Muhammad Kafrawi yang merupakan pembina Sagara mengatakan amat tersanjung atas kesempatan yang diberikan Taman Budaya Riau untuk sanggarnya sebagai penampil di malam perdana itu.
"Kami sangat berterimakasih atas kesempatan yang diberikan ini. Dengan ini kami dapat tunjukkan bahwa generasi muda Riau masih sangat banyak yang mencintai seni tradisi sendiri," kata Kafrawi yang juga merupakan salah seorang budayawan Riau itu.rls/nur
###
