Bengkalis, utusanriau.co-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali menghantui Kabupaten Bengkalis, yang sebelumnya sempat berkurang saat diguyur hujan bebrpa hari kemarin, kini Karhutla kembali mengepung Kab. Bengkalis.
Sebagian Karhutla berhasil dijinakkan oleh tim Pemadam Kebakaran BPBD-Damkar Kabupaten Bengkalis dibantu masyarakat setempat. Namun sebagian yang lain tim pemadam tidak bisa berbuat banyak, karena di lokasi kebakaran tidak ditemukan sumber air baku.
Seperti disampaikan Kabid Damkar BPBD Bengkalis, Drs Susiwantoro, sampai Selasa (25/3/14) siang bahwa saat ini masih terjadi di sejumlah kebakaran, yakni berada di desa Pedekik, Jangkang, Penebal, Kec.Bengkalis dan Ulu Pulau, Kec. Bantan.
Bahkan kata Suis, untuk kebakaran di Ulu Pulau itu, kondisi api semakin besar dan lahan yang terbakar semakin luas dan dilokasi tersebut, tim pemadam tidak bisa berbuat banyak karena tidak ditemukan sumber air di sekitar lokasi kebakaran.
“Di Ulu Pulau api semakin membesar dan kami tidak bisa berbuat banyak, karena di lokasi kebakaran kita tidak menemukan sumber air dan sejumlah warga turut membantu melakukan pemadaman, mereka menggali sumur-sumur kecil untuk mendapatkan air, ”ujar Suis.
Sedangkan di Siak Kecil, juga terjadi kebakaran tepatnya di desa Sadar Jaya. Sesuai informasi yang disampaikan Suis, Selasa kemarin, regu pemadam turun ke Sadar Jaya untuk melakukan pemadaman. “Sedangkan di Kecamatan Rupat, kebakaran juga terjadi di Tanjung Kapal,” imbuh Suis,
Selain di pula Bengkalis, kebakaran juga terjadi di Kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil. Di Bukit Batu kebakaran terjadi di belakang lapangan bola tak jauh dari lapangan udara Pertamina., “Kebakaran terjadi di ujung landasan lapangan udara Pertamina. Regdam Kecamatan Bukit Batu dibantu tim dari Pertamina, berusaha melakukan pemadaman di sana, ”imbuh Suis.
Sementara itu di Kecamatan Mandau juga terjadi kebakaran, tepatnya di Jurong desa Petani. Lahan yang terbakar merupakan lahan rawa dan bergambut tebal, sehingga menimbulkan asap yang sangat tebal. “Selain pemadamannya sulit, asap yang ditimbulkan juga sangat tebal, ”ujar Suis lagi.
Sebagian besar lahan-lahan yang terbakar adalah lahan perkebunan warga. Seperti di Kecamatan Bantan, sebagian besar lahan yang terbakar adalah lahan atau perkebunan karet masyarakat. (adv/bp)
