Bengkalis, utusanriau.co--Warga Penurun jalan Dusun Baru RT 01 RW 01 Desa Muntai Barat Kecamatan Bantan, Ai (37) merasa telah dirugikan, lantaran kebun getah satu satunya untuk menompang hidup sekeluarga ludes terbakar disebabkan ulah pekerja kebun yang bersebelahan dengan kebun miliknya.
Ai menjelaskan melalui selulernya, Kamis (27/3/14), bahwa kebun getah yang ludes terbakar itu sudah mendapat hasil panen Rp 320 ribu/minggu, "jadi setelah kebun kami ludes terbakar, penghasilan keluarga kami tidak ada lagi, "keluhnya.
Lantaran yang mengakibatkan kebun karet terbakar itu dari kebun sebelah saat membakar semak semak, Ai berharap pemilik kebun yang menyebabkan kebunnya terbakar agar dapat memberi agnti rugi.
"Saya minta ganti rugi agar dapat mengopah orang untuk menanam kembali getah yang telah ludes terbakar tersebut, kebun itu kan milik Dr. Moris, walaupun yang merawat kebun itu orang lain yang bernama Ratno, "ungkapnya lagi.
Ai yang merasa menjadi korban mengakui telah menjumpai Ratno untuk minta pertangung jawaban, akan tetapi Ratno sendiri mengatakan hanya sebagai pekerja di lahan Moris.
Sementara, Mores saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kebun di Desa Muntai itu sudah diserahkan sepenuhnya pada Ratno, artinya kebun tersebut sertifikatnya sudah atas nama Ratno dari 5 tahun yang lalum
"Selama 5 tahun, saya tidak pernah menikmati hasilnya, jadi tak mungkin saya bertanggung jawab, malahan dengan berita ini saya merasa di dzholimi, sebab kebun itu sudah jadi milik orang lain dan saya tak pernah menikmati hasilnya, tapi kenapa saya yang harus bertanggung jawab, "ujar Moris menjelaskan. (bp)
