Bengkalis, utusanriau.co - Tim Gabungan mulai dari Tim Satuan Polisi Perairan Polres Bengkalis, Tim SAR, TNI Angkatan Laut, dan petugas BPBD-Damkar, Rabu (2/4/14) pagi tadi masih terus melakukan pencarian jasad korban Alai (33) warga Desa Pedekik, Kecamatan Bengkalis yang diketahui terjun ke laut.
Tim melakukan penyisiran diareal perairan Selat Bengkalis tepatnya sekitar kurang lebih 1 kilometer dari pelabuhan kargo BUMD PT. BLJ. Belum ada tanda-tanda ditemukannya jasad korban, namun tim pencari menemukan sendal yang diduga miliki korban.
Hampir sekitar 24 jam lebih, Tim pencari korban yang diduga terjatuh dari Kapal Batam Jet II tujuan Dumai-Batam masih melakukan penyisiran lokasi tempat jatuhnya korban. Sekitar kurang lebih 8 kendaraan operasional laut melakukan pencarian dan kurang lebih 15 anggota Satpol Air dengan armada yang diturunkan 1 kapal, dan 3 speed patroli.
“Untuk sementara ini kita masih terus berusaha melakukan upaya pencarian. Dengan sebanyak 15 personil Satpol Air, dibantu dengan TNI Angkatan Luat, BPBD-Damkar, dan Tim SAR, serta di bantu kapal-kapal jaring milik warga, belum ada kepastian sampai kapan akan berhenti melakukan pencarian, mudahan-mudahan secepatnya korban dapat ditemukan,”kata Kapolres Bengkalis AKBP Andry Wibowo, melalui Kasat Pol Air Polres Bengkalis AKP Angga F Herlambang, Rabu (2/4) di lokasi pencarian.
Menurut, AKP Angga sebagai rasa kemanusiaan. Pihak Pol Air akan terus melakukan pencarian di areal tempat tidak jauh tenggelamnya korban. Sementara itu, untuk penyelidikan terkait musibah ini, masih diserahkan kepada pihak syahbandar.
Sementara itu, Kepala Syahbandar dan Otorita Kabupaten Bengkalis M. Fikri melalui Plh. Syafrizal mengaku, pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab musibah di Kapal Batam Jet II. Kendati demikian, Syahbandar nantinya akan memprosesnya.
“Kita belum bisa pastikan penyebabnya. Tapi yang jelas, dan saat ini Nakhoda masih dimintai keterangan, bersama saksi-saksi yang melihat,”kata Syafrizal.
Menyinggung adanya kelalaian dari pihak Nakhoda dan perusahaan pelayaran yang tentunya melanggar aturan. Syafrizal belum mau berkomentar banyak. Namun, ia mengatakan saat ini pihak perusahaan pelayaran bertanggungjawab atas musibah ini.
“Kita tunggu saja, setelah jasad korban ditemukan. Nanti prosesnya menyusul, masalah lalai. Ya tentunya saya rasa pihak pengelola kapal sudah mewanti-wanti hal itu sebelumnya kepada penumpang, bisa saja hal ini dijerat dengan kelalaian nakhoda. Namun tentunya butuh keterangan dari sejumlah pihak,”katanya.
Dikatakan Syafrizal, untuk sementara ini pihak Syahbandar masih menunggu hasil pencarian korban oleh Tim SAR, Satpol Air Polres Bengkalis, dan sejumlah instansi lainnya. “Kita tunggu saja dulu hasil pencarian, setelah itu baru prosesnya berjalan,”katanya.
Hingga sampai berita ini dirilis, pencarian warga Desa Padekik, Kec. Bengkalis yang melompat kelaut dari kapal Ferry Batam Jet II dari tim gabunngan tersebut belum juga menemukan keberadaannya, walaupun dalam pencariannya tersebut lokasinya diperluas dan akan dilanjutkan esuk hari lagi. (bp)
