BENGKALIS, UTUSANRIAU.CO -- Dinilai Kurang respon dalam menyelesiakan laporan pelanggaran peserta Pemilu Legislatif, masyarakat nilai Panitia Pengawas Pemilu (Panwslu) Bengkalis tidak berani atau tidak punya nyali dalam menyikapi laporan warga.
Seperti yang diungkapkan pemuka masyarakat Pendi Buntat, Selasa, (8/4/14), dirinya menilai Panwaslu Bengkalis tidak punya taring sama sekali dalam menindak lanjuti laporan laporan pelanggaran peserta Pemilu Legeslatif.
"Kalau saya menilai, Panwaslu Bengkalis itu, tak punya keberanian untuk menindak lanjuti laporan pelanggaran peserta pemilu dari masyarakat, kalaulah seperti ini kerjanya macamana mau menegakkan hukum, masyarakatpun jadi malas mau melakukan pelaporan, sebab tidak pernah ditindak lanjuti, "ujar Pendi.
Menurut Pendi, seharusnya setelah pihak Panwaslu itu mendapatkan laporan yang berhubungan dengan pelanggaran pidana Pemilu, perlu ditindak lanjuti dengan di investigasi, bukan malah nunggu bola,"syukur dari masyarakat ada juga yang mau melaporkan pelanggaran peserta Pemilu ini, coba kalau dari masyarakat tidak ada yang mau melaporkan, gimana bentuk kerjanya Panwaslu, "terang Pendi.
Jadi yang saya harapkanlah, lanjut Pendi, Panwaslu yang memang tugas fungsinya sebagai pengawas pemilu agar mau menjemput bola atas pelanggaran pelanggaran peserta pemilu dan kerjanya bukan hanya menunggu bola saja, sebab jika tugasnya hanya menunggu bola saja, kapan hukum ini bisa ditegakkan.
"Sebab itu saya minta pihak Panwaslu jangan mudah mengklaim di Bengkalis ini tidak ada pelanggaran sama sekali, liat saja diluar sana, banyak pelanggaran pelanggaran yang dilakukan peserta Pemilu tapi tak pernah tersentuh oleh pihak Panwaslu, apakah memang pihak Panwaslu tak pernah bekerja atau memang mereka takut, terus terang saya tidak tahu, "tegas Pendi. (bp)
###
.jpg)
