Ekspansi di 33 Lokasi di Riau, Investor Asing Rancang Elektrifikasi 330 MW

Ekspansi di 33 Lokasi di Riau, Investor Asing Rancang Elektrifikasi 330 MW
Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau, Irhas Irfan###Perkebunan Kelapan sawit, (foto int)###

Pekanbaru, utusanriau.co - Minat investor asing terutama untuk menanamkan modalnya di Provinsi Riau cukup tinggi.Hal ini karena adanya dukungan sumberdaya alam (SDA) di Riau yang melimpah. Sehingga memudahkan investor mencari bahan baku. Bahkan Investor asing ini nantinya akan ekspansi di 33 Lokasi di Riau.

Perusahaan asing yang sudah melakukan pertemuan terutama dalam  hal pengembangan elektrifikasi yaitu, tandan kosong (Tankos) kelapa sawit. Investasi yang akan di tanamkan untuk pengembangan elektrifikasi di Provinsi Riau mencapai mencapai 330 megawatt (MW), ungkap Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau, Irhas Irfan, Rabu (29/01/2014).

elektrifikasi  Guna mendorong pengembangan energi listrik berbasis biomassa, Pengembangan elektrifikasi ini diharapkan, mampu meningkatkan perekonomian di Riau.

Sejauh ini kata Irhas, Pemanfaatan bioenergi termasuk didalamnya biomassa sebagai energi terbarukan saat ini belum optimal sedangkan potensinya sangat besar.proses realisasi investasi itu, sedang on going. Pemerintah Provinsi Riau juga telah menjanjikan kemudahan bagi investor untuk melakukan pengembangan usahanya.

"Mereka sudah melakukan studi dan penjajakan, ini sudah sebuah nilai positif. Bahkan pihaknya sudah mencari mitra untuk memunuhi kebutuhan bahan pokok, yang pasti kita siap mensuportnya,"terang Irhas, yang masih merahasiakan nama perusahaan dari Korea itu.

 

###

Pengembangan elektrifikasi ini kata Irhas dilakukan, karena adanya dukungan sumberdaya alam (SDA) di Riau yang melimpah. Sehingga memudahkan investor mencari bahan baku elektrifikasi yaitu, tandan kosong (Tankos) kelapa sawit.

Irhas menambahkan, adanya dukungan SDA Riau ini dalam pengembangan investasi di daerah memiliki dampak yang sangat besar. Baik berupa peningkatan pertumbuhan ekonomi, perputaran uang di daerah, meningkatnya mata pencaharian dan beberapa faktor lainnya yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan elektrifikasi ini lanjut Irhas, dilakukan dengan konsep power plan dengan memanfaatkan energi terbarukan. Sehingga, dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

"Karena pengembangan energi terbarukan itu, daya yang dihasilkan dapat dikomersilkan lagi. Baik untuk instansi pemerintahan maupun swasta,"ulasnya.

Irhas mencontohkan pihak PLN yang juga sudah membuat kebijakan untuk membeli listrik dari bahan bakar tandan kosong. Sumber elektrifikasi dari bahan nabati dihargai dengan Rp975 per KWH.

"Dengan pertimbangan itulah Riau menjadi sasaran investasi. Pasalnya, tingginya produksi perkebunan kelapa sawit memudahkan investor mendapatkan bahan baku berupa tandan kosong. (no)

 

###

Berita Lainnya

Index