Pelatih Layar Dari Jawa di Bengkalis, Tak Jelas Nasibnya

Pelatih Layar Dari Jawa di Bengkalis, Tak Jelas Nasibnya
fto ilustrasi###

Bengkalis, utuanriau,co - Agung Rahmanda Jaya yang datang dari kota Surabaya (Jatim-red) ke Propensi Riau sebagai Pelatih Cabang Olahraga Layar Provinsi Riau, karena hingga sampai saat ini nasib dirinya sebagai pelatih olahraga layar belum juga jelas statusnya. Sedangkan dirinya datang ke Propensi Riau untuk membina dan meningkatkan prestasi atlet Layar di daerah Riau berdasarkan SK yang dikantonginya, tapi dengan SK yang di kantongi itu ternyata tanpa terikat kontrak dan imbalan yang
diterima itu hanya seperti buruh harian.

Agung merupakan pelatih olahraga layar itu mengabdi dari sejak Desember 2012 lalu, setelah Pekan Olahraga Nasional (PON) itu dirinya telah membina calon atlet dari mulai tingkat awam hingga mampu menyiapkan 13 atlet yang siap berkompetisi dilevel nasional, tapi dirinya karena seorang pelatih olahraga layar itu gajinya hanya seperti buruh haarian lepas maka dirinya rela mencari penghasilan sampingan sebagai pelatih Anggar di salah satu sekolah diKecamatan Bantan.


selama pembinaan Agung ini, Agung sendiri akui, dirinya telah berhasil membina atlet Riau siap mengikuti even level nasional diantaranya, 5 atlet Layar Klas Selancar Angin (Misral 1 orang), (Techno 2 orang), dan (RSX 2 orang), kemudian Optimis Klas 8 orang. Saat ini, juga dilakukan penjaringan atau seleksi atlet layar usia dini untuk Selancar Angin dicari 3 orang, dan Optimis 5 orang. Pemusatan pelatihan dan pembinaan atlet Riau ini dilakukan di Venue Layar Pantai Indah Selatbaru, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis.


"Saya hanya terikat SK dari Pengurus Layar Riau saja, tidak ada kontrak. Untuk melatih disini saya dibayar berdasarkan saya bekerja, jika tidak ya tidak ada penghasilan, kalau dihitung-hitung sebulan Rp 3 juta kotor. Dua bulan lalu saya tidak melatih karena saya pulang kampung, dan saya kembali kemari untuk menanyakan nasib saya ini, "katanya pada wartawan, Rabu kemarin  (29/1/14).


Agung juga mengakui, informasi yang diterimanya dari Pengprov Layar Riau, bahwa Pengurus sudah tidak sanggup lagi untuk membiayai kegiatan pelatihan dan pembinaan atlet Layar dengan alasan keterbatasan anggaran.


"Sebab itulah saya tetap siap untuk mundur jika memang sudah tidak diperlukan lagi untuk melatih atlet layar di Riau, sebab saya masih punya beban keluarga dan adanya SK ini saya berharap tidak ada yang dirugikan, “ungkapnya lagi yang mengaku sebagai mantan atlet layar dari Surabaya datang ke Propensi riang dengan naik sepeda motor. (bp)

###

Berita Lainnya

Index