SELATPANJANG, UTUSANRIAU.CO - Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs Said Hasyim membuka secara resmi acara Bokor World Music Festival (BWMF) tahun 2016. Kegiatan dalam rangka melestarikan seni dan budaya Indonesia khususnya Meranti itu, dipusatkan di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu malam (19/11/16).
Hadir dalam acara itu, Perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Danramil Tebingtinggi 02 Bismi Tambunan, Wakapolres Kepulauan Meranti, Kompol DR Wawan, Sekretaris Dinas Pariwisata Meranti, Drs Ismail Arsyad, Kabag Humas Helfandi, Para Camat khususnya Camat Rangsang Barat, Said Jamhur, Kapolsek Rangsang Barat, para Kades dan lainnya.
Kegiatan Bokor World Music Festival terselenggara atas kerjasama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Meranti serta Sanggar Bathin Galang. Wabup Said Hasyim mengucapkan apresiasi atas terselenggaranya acara itu, terutama kepada seluruh musisi, sanggar musik yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang turut berpartisipasi langsung dalam helat di Desa Bokor.
###"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk upaya bersama melestarikan kearifan lokal. Khususnya di Desa Bokor yang tidak pernah absen mengangkat potensi lokal daerahnya," katanya.
Salah satu keunikan yang diangkat yakni tradisi lari diatas tual sagu yang telah meraih Rekor MURI tahun 2015. Rekor MURI juga telah diraih Meranti karena berhasil memecahkan Cipta Kuliner Sagu sebanyak 369 Jenis makanan dan minuman awal November 2016 lalu.
Kendati demikian, menurutnya ditangan seniman tradisionallah identitas bangsa ini selalu terpelihara, dan itu merupakan sebuah tantangan berat yang ada dipundak para seniman, dalam mensosialisasikan seni budaya kepada masyarakat agar lebih mencintai kebudayaan sendiri.
"Kita harap melalui tangan para seniman tradisional akar budaya Indoneisa yang menjadi identitas bangsa tidak lekang dimakan zaman," ungkapnya.
Kepada penyelenggara BWMF 2016, Sanggar Bathin Galang, Wabup pun berpesan jangan pernah letih menyelenggarakan kegiatan-kegiatan guna mengangkat seni dan budaya daerah. Karena seni dan budaya merupakan aset daerah bahkan negara.
###"Seni dan budaya merupakan aset daerah dan negara, keberadaan seniman harus diperhatikan untuk menjaga tembok jati diri Indonesia. Dan kesenian merupakan jembatan penghubung dari satu generasi kegenerasi lainnya agar tidak pupus tergerus zaman," terang Wabup.
Selain itu, Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga SDA yang ada. Potensi ini, menurutnya dapat dimaksimalkan untuk mengangkat ekonomi masyarakat. Untuk generasi muda agar menghilangkan faham Premodialisme dan Edosentrisme dengan tetap mempertahankan budaya melayu yang terkenal dengan keramahan dan sopan-santun, sehingga mampu memberikan kesan baik kepada para pendatang agar mau berkunjung kembali ke Meranti.
"Perlihatkan sopan santun dan keramahan serta karya-karya yang menarik kepada para pendatang (wisatawan) sehingga mereka mau bekunjung kembali ke Desa Bokor," imbuhnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana, Sopandi SSos mengatakan, perhelatan ini mengambil tema "Menghulu Bokor dalam sebuah tradisi" mengandung arti pergi ke Bokor untuk melestarikan tradisi. Diharapkan melalui ivent ini tradisi dan budaya Indonesia khususnya Meranti senantiasa lestari dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat khususnya para generasi muda.
"Semoga lewat ivent ini Desa Wisata Bokor dapat lebih dikenal di dunia," harap Sopandi.
###Adapun para musisi dan grup Band yang akan tampil dalam Ivent Internasional itu diantaranya, Persahabatan Project Perancis, musisi dari Selandia Baru, Meksiko, Waless, Malaysia, Polandia, Rumania, serta musisi lokal Kalila Projek Medan, Aceh, Forum Kompang Batam, Sumbar, Jabar, Solo, Malang Jatim, Kemas Meranti, Pekanbaru Sagu Band dan lainnya.
Dalam Ivent Festival Music Sungai Bokor, bukan saja menampilkan berbagai karya seni mulai dari music dan taria-tarian. Juga akan ditampilkan pertandingan tradisi masyarakat Desa Bokor yakni Lari Diatas Tual Sagu, karena begitu uniknya tradisi ini sampai-sampai Musium Rekor Indonesia menganugrahkan rekor MURI tahun 2015 lalu sebagai sebuah peristiwa unik yang belum pernah terjadi dibelahan dunia manapun. Selain itu pengunjung juga dapat mengikuti Seminar Music dengan pembicara musisi dari dalam dan luar negeri.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Bokor Amrullah, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mempercayakan Desa Bokor sebagai tuan rumah pelaksanaan Ivent ini. Ia berharap dukungan demi dukungan dapat diberikan oleh Pemerintah Provinsi untuk mengembangkan Desa Bokor sebagai Desa Destinasi Wisata di Kabupaten Meranti.
"Terima kasih pada semua ini merupakan ajang memperkenalkan Kabupaten Meranti dengan berbagai potensi yang ada. Kami harapkan suport dari berbagai pihak, dalam mendukung Desa Bokor yang telah dicanangkan sebagai Desa Wisata Budaya, Eko Wisata dan Wisata Adat di Kabupaten Meranti," ujar Amrullah.
Sekedar informasi, pada kesempatan itu selain membuka Wabup Said Hasyim juga berkesempatan memberikan piagam penghargaan secara simbolis kepada perwakilan Musisi diantaranya Sepeda tak berlampu Pekanbaru, Minangga Pentagong Sumbar, Damawen Solo, Belacan Aromatik Pekanbaru, Sagu Band Pekanbaru, Bonsu Uno Pekanbaru. **Adv/Hmas/ Mad
###
