Penutupan Riau Performance Art 2016 Kolaborasi Suku Sakai dan Modern Menuai Takjub Penonton

Penutupan Riau Performance Art 2016 Kolaborasi Suku Sakai dan Modern Menuai Takjub Penonton
Dzikir ini mengajak berzikir bersama menceritakan jati diri seorang manusia###Alat Music yang mengiringi berzikir bersama menceritakan jati diri seorang manusia dengan metode seperti ini "esensinya dzikir dan gerak silat"###Music D Djangat yang dibawakan oleh Anggara Staria###Menunjukkan Alat gambus kepada penonton, Music D Djangat yang dibawakan oleh Anggara Staria###Instalasi Rupa Masteven Romus ###Instalasi Rupa Masteven Romus ###Kesenian Suku Sakai dan karya tari Riau Dance Theatre dan Lentik Dance Riau yang berkolaborasi dengan M Darus (Kumantan Suku Sakai). ###Kesenian Suku Sakai dan karya tari Riau Dance Theatre dan Lentik Dance Riau yang berkolaborasi dengan M Darus (Kumantan Suku Sakai). ###Kesenian Suku Sakai dan karya tari Riau Dance Theatre dan Lentik Dance Riau yang berkolaborasi dengan M Darus (Kumantan Suku Sakai). ###

PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Perhelatan Riau Performance Art 2016 yang ditaja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau berakhir tadi malam, Kamis (15/12/2016). Kemeriahan malam itu tidak hanya karena megahnya pertunjukan tetapi antusiasme masyarakat Kota pekanbaru yang memadati panggung acara yang letaknya di laman depan Gedung idrus tintin purna MTQ Pekanbaru.

Helat Penutupan Riau Performance Art 2016, tampil Yudi YS dkk dengan judul Dzikir Sejati, Djagat Anggara Satrya, Instalasi Rupa Masteven Romus, Kesenian Suku Sakai dan karya tari Riau Dance Theatre dan Lentik Dance Riau yang berkolaborasi dengan M Darus (Kumantan Suku Sakai).  

Pantauan UTUSANRIAU.CO di lapangan, Masyarakat kota Pekanbaru tampak muda mudi dan orang tua tumpahruah menyaksikan helat Riau Performance Art 2016 ini. Panitia juga menyediakan layar lebar di sekitar di Laman Bujang Mat Syam, Bandar Serai ( purna MTQ ) Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru, untuk warga yang tidak mendapat tempat untuk menonton langsung ke panggung.

###

Mengawali pertunjukan pertama di malam kedua penutupan penyuguhkan "Dzikir -Yudhi". Yudhi yang beranggota 35 orang ini penggagas seni dzikir ini mengajak berzikir bersama  menceritakan jati diri seorang manusia dengan metode seperti ini "esensinya dzikir dan gerak silat" yang di ceritakan pada hal hal yang harus bergelut pada hal positif dan negatif pada dirinya. Simbolnya mereka berdzikir untuk mengenal dirinya itu siapa. Disinilah dia tuangkan mencari dunia baru  Performance Art baik itu dalam seni suara, music dan tari, beber Yudhi saat berbincang Kepada UTUSANRIAU.CO di lokasi helat Riau Performance Art 2016, Kamis malam (15/12/2016). 

Mengenal dan menghayati rasa jati diri melalui metode Dzikir secara bersama. Kesejatian diri adalah fitrah bagi setiap diri. Istilah Sejati (asli/Murni) bukanlah ungkapan asing dalam keseharian, berbagai upaya agar memahami kesejatian pada diri 1 (satu  diantaranya melalui metode Dzikir ini, terang yudhi.

"Dzikir (mengingat/ istilah populer disebut dzikrullah (mengingat Allah SWt) terdapt berbagai mamfaat serta pengaruh positif dan kontrukstif pada  kejiwaan dan moral manusia diantaranya adalah pengumpulan energy semangat, pencerahan, ketenagan, ketaqwaan, ampunan, ilmu pengetahuan, kebijaksanaan serta kearifan". 

Selanjutnya beber yudhi, "tradisi berdzikir merupakan suatu konsep yang sangat menarik untuk digali menjadi kemasan karya seni dalam hal ini yang dimaksud adalah kemasan karya seni rupa Performance Art".

###

Kemasan seni rupa Performance Art biasanya dapat terdiri dari lukisan atau patung (atau keduanya), dialog, puisi, music, tari, Opera, Film rekaman, menayangkan televisi. Lighting, hewan dan api. Tetapi semua itu teragntung kemasan konsep dari seniman Performance Art dengan berbagai upaya mengemasnya. 

Walau ada unsur seni rupa hanya terdapat, garis, ruang, bentuk, titik, bidang, tekstur, warna dan gelap terang. namun dalam kemasan Performance Art berjudul "Sejati" berupaya menggelar tampilan karya rupa yang bersifat hidup degan menambahkan unsur gerak sebagai  karakter Performance Art.

Melalui karya ini Performance Art yang berjudul "Se-Jati" semoga karya tersebut dapat dirasakan dan di nikmati atau atau bisa jadi juga menjadi bahan dasar diskusi yang menarik bagi pelaku seni dan pertunjukan, harapnya.

###

Dikatakan Yudhi intinya"Berdzikir (mengingat/ Dzikrullah bagi masayarakat muslim dengan kemasan yang berbeda-beda mungkin saat ini bisa di sebut sebagai tradisi. Melalui dasar ilmu pengetahuan tersebut pagelaran karya Performance Art berjudul "Sejati" (berdzikir) mengemas konsep tentang pengenalan rasa melaui metode berdzikir bersama dengan menggabungkan unsur gerak suara, ruang , warna dan bentuk yang bernuansa "tradisi kampung". upaya mengangkat /menghantar/menggiring pesilek agar mencapaai gerak rasa pada kondisi trans (perpindahan alam rasa) silek (silat) yang dilakukan oleh 1 (satu) orang diantara pedzikir yang berada di tengah-tengah para sejati (prdzikir) lainnya mengambil ruh silek/silat yang esensinya juga "berdzikir".

Sebagai benang merahnya diantar pelaku dzikir (para se-jati) maka terdapat symbol rupa seperti lingkaran obat nyamuk (dibentuk Artistic) diupayakan sebagai symbol penghubung kesejatian antara pedzikir secara simbolik.

Pertunjukan selanjutnya menampilkan Music D' Djangat yang dibawakan oleh Anggara Staria dengan memainkan alat music Gambus. Dalam music ini Anggara menceritakan "petuah yang hilang" artinya dalam memegang atau memainkan alat music gambus ini harus dengan menggunakan akal pikiran dan hati yang bersih, ego yang terkontrol. Sebetulnya dalam tindak tanduk kehidupan sehari hari kita harus memiliki pikiran yang bersih juga hati. Hakekatnya kita ini sebagaimana manusia harus seperti apa sesamanya, terang anggara saat berbincang dengan UTUSANRIAU.CO. 

###

Dijelaskan anggara, pada umumnya Gambus adalah salah satu alat musik tradisional dari Riau yang bentuknya mirip dengan gitar, namun memiliki bentuk yang mirip dengan buah labu dibagi dua. Alat musik Gambus merupakan jenis alat musik petik yang memilik jumlah senar antara 3- 12 buah.

Alat  musik petik dari Riau ini dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu melayu atau timur tengah. Sebuah grup musik dengan alat musik gambus sebagai alat musik utama sering dinamakan sebagai orkes gambus.Cara memakai alat musik gambus yaitu dengan dipetik dan sama cara memakainya dengan alat musik gitar.

"Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan tema liriknya adalah keagamaan".

Instalasi Rupa Masteven Romus dan di lanjutkan Kesenian Suku Sakai Siak dan karya tari Riau Dance Theatre dan Lentik Dance Riau yang berkolaborasi dengan M Darus (Kumantan Suku Sakai).   

"Kolaborasi Suku Sakai Siak dan Modern Menuai Takjub Penonton," yang patut dibanggakan adalah dimainkan oleh kalangan remaja, dewasa hingga tua yang lebih berpengalaman. Namun berkat kekompakan dalam memainkan musik berpaduan antara alat moder dan tradisional, ditambah lagi cerita yang dibawakan begitu menyentuh, anak-anak Riau ini begitu manarik perhatian penonton.

###

Memainkan musik sambil menceritakan kehidupan suku asli pedalaman Riau yaitu suku Sakai. Dimana saat ini mereka tengah berjuang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya yang semakin memprihatinkan karena hutan tempat mereka tinggal dan melangsungkan hidup terus dijarah dan dibakar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan hanya mencari keuntungan pribadi dan kelompoknya.

Musik tradisional dari suku Sakai itu sendiri yaitu Olang-olang. Dimana musik Olang-olang musik ini telah diekplorasi dan ditata sebaik dan semenarik mungkin sehingga menjadi sebuah karya inovatif dan mendapat apresiasi yang cukup baik dari seluruh penonton.

Para penari olang-olang yang di balut dengan ranting pohon yang sudah mengering sesekali menemui penonton untuk di tempel sesutu atau kertas atau dengan kata lain butuh sentuhan tangan manusia. Tampak terlihat para penonton menempelkan tulisan di ranting yang di bawakan penari olang-olang dari suku sakai Siak ini. 

Tak hanya pesan pesang menjaga lingkungan di akhir acara satu persatu kertas yang menempel di ranting pohon yang sudah mengering di bacakan pemandu acara berikut isi tulisan peannya "pohon hati, pohon sejahtera dan ekosistem yang terjaga, lindungi alam dan tunbuhan di muka bumi ada juga ynag menuliskan "Save Hutan Rohil jangan ada jerebu" kata pemandu ada apa dengan rohil kata pemandu yang membacakan tulisan penonton.

Goresan tinta lainnya, ekosistem yang tetap terjaga, alam menjaga manusia manusia menjaga alam, ajari jaga alam tangkap oknum yang tidak bertanggung jawab semoga semakin berjaya. cepat tumbuh adekku sayang alam riau tetap terjaga imelda safitri.

###

Banyak pesan yang disampaikan dalam pertunjukan musik , mulai dari keserakahan manusia terhadap penjarahan alam, hingga minimnya perhatian pemerintah terhadap suku pedalaman sehingga membuat kesenjangan sosial terus meningkat, begitu isi pesan yang disampaikan wajah kesenian riua suku sakai siak. 

Dia berharap, suara dan pesan suku pedalaman maupun masyarakat terpinggirkan ini yang disampaikan melalui sebuah karya musik hendaknya mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan menimbulkan kesadaran masyarakat untuk menjaga keragaman suku dan budaya.

Tak hanya pesan-pesan yang di tujukan pada kelestarian alam, ada juga pesan  dukungan untuk seni dan budaya terutama kepada instansi terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Dinas Parekraf) Prov Riau, bahwa sangat banyak generasi muda yang peduli terhadap alam dan budaya. Dalam Goresan Tinta yang dibacakan pemandu "semoga di ACC Proposal kami", demikian.**warno/ URC

#########

Berita Lainnya

Index