408 Orang Mendaftar di PDTW dan PDTU Rohul

408 Orang Mendaftar di PDTW dan PDTU Rohul
Ahmad Supardi Hasibuan###

ROKAN HULU,UTUSANRIAU.CO -– Pasca dibukanya pendaftaran guru Pendidikan Diniyah Takmiliyah Wustha (PDTU) dan Pendidikan Diniyah Takmiliyah Ulya (PDTU) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), pada 1 April dan ditutup pada 15 April 2014, tercatat 408 orang mendaftar guru PDTW dan PDTU se Rohul.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Tim Seleksi PDTW dan PDTU Kab Rohul, yang juga Kakan Kemenag Rohul, Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA kepada wartawan di kantornya, Jalan Ikhlas Kompleks Perkantoran Pemerintah, Pasir Pengarayan, Rabu (16/4/14).

Dikatakannya, berdasarkan informasi yang diterimanya dari tim sekretariat pendaftaran guru PDTW dan PDTU Abu Zar, 408 orang pendaftar tersebut, 352 orang diantaranya melamar untuk guru PDTW dan 56 orang lainnya melamar untuk PDTU.

"Hal ini berarti bahwa, terdapat kelebihan pendaftar sebanyak 171 orang dari 237 kebutuhan atau formasi yang tersedia,"sebut Ahmad Supardi.

Saat ini, panitia sedang merekapitulasi dan menyeleksi bahan masing-masing peserta, untuk selanjutnya diumumkan pada 23 April yang lulus seleksi administrasi dan berhak untuk mengikuti tahap berikutnya, yaitu seleksi tertulis.

Ahmad Supardi menambahkan, penerimaan guru PDTW dan PDTU ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman anak didik kita tentang pelajaran dan pengamalan agama Islam, sekaligus tentunya membuka lapangan kerja bagi masyarakat Rohul, sehingga tidak terjadi pengangguran intelektual.

Hal ini tentunya sangat penting, sebab pemerintah berkewajiban menyiapkan lapangan kerja yang seluas-luasnya bagi masyarakat. Saya berharap agar dalam program PDTW dan PDTU ini dapat menampung lapangan kerja bagi seluruh masyarakat Rohul, termasuk bagi masyarakat Riau yang berkeinginan mengikuti program ini.

"Semoga program PDTW dan PDTU ini dapat dijadikan contoh bagi daerah lain, bukan hanya bagi masyarakat Provinsi Riau, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan, sebab program PDTW dan PDTU pada SMP/SMU/SMK ini, termasuk pertama di Indonesia," jelas Ahmad Supardi.***(Ar)

###

Berita Lainnya

Index