PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Asisten IV Sekda Pekanbaru, Sentot Djoko Prayitno meminta Dinas Sosial Kota (Dinsos) Pekanbaru untuk membuat kebijakan dan terobosan baru untuk mengatasi persoalan gelandangan dan pengemis (gepeng) di Pekanbaru.
Pasalnya belakangan ini banyak para Gepeng yang terjaring operasi Tim Yustisi orangnya itu-itu saja. Bahkan razia yang di gelar terkesan cenderung sia-sia.
"Dinas Sosial sebaiknya membentuk satuan petugas khusus yang menangani gepeng yang berpatroli rutin dititik yang biasa menjaditempat mangkal para gepeng," ujarnya,
Saran Sentot juga, sebaiknya untuk para gepeng yang tertangkap dan berasal daridaerah lain harus didata lengkap dan dipublikasikan melalui mediamasa. “Kalau bisa dibuat nama dan alamat lengkapnya dan diumumkan melaluimedia massa. Supaya kepala daerahnya tahu kalau ada warganya yang menjadi gepeng di Pekanbaru," ungkapnya.
Diyakini Sentot, bila kepala daerah mereka merespon paling tidak bisa sedikit mengurangi masuknya gepeng dari luar Pekanbaru. "Orang Indonesia biasanya punya budaya malu, diharapkan dengan itu kepala daerah asal gepeng bisa mengatasiwarganya supaya tidak lagi menjadi gepeng,” tuturnya.
Sementara untuk gepeng yang berasal dari dalam Kota Pekanbaru, harusdi informasikan kepada RT/RW untuk memberikan pembinaan sesuai dengan gerakan pemberdayaan masyarakat berbasis RT/ RW yang mulai tahun ini digencarkan Walikota. “Banyak pelatihan keterampilan yang bisa diberikan kepada masyarakat supaya bisa membuka lapangan usaha sendiri," tutupnya. (ra)
