BENGKALIS,UTUSANRIAU.CO -- Situasi jalan raya kota Bengkalis terlihat makin semrawut, seiring dengan volume kendaraan makin hari makin meningkat, terutama jalan Patimura dan jalan Diponegoro, sebab dengan lebar badan jalan tidak lebih dari 6 meter itu, selain dipergunakan untuk kendaraan arus berlawanan juga dipergunakan bongkar muat barang keluar masuk kota Bengkalis dengan mobil truk roda Enam.
"Saya hampir saja tabrakkan dengan sepeda motor arah berlawanan bang, masa jalan sesempit ini, selain untuk berlalulintas juga dijadikan tempat bongar muat barang, kami sebagai pengguna jalan memang benar benar sangat terganggu dengan aktifitas bongkar muat barang yang mobilnya memakan badan jalan, "kata Yeni, Jum'at (18/4/14) jelang siang.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishub Kominfo) Kabupaten Bengkalis Ja'far Arif saat dihubungi mengatakan bahwa hingga sampai saat ini belum ada solusi tepat untuk menertibkan jalan raya yang juga dipergunakan untuk bongkar muat barang tersebut.
"Memang kita dari Dishub sudah beberapa kali memperingatkan pada pengusaha agar untuk bongkar muat barang jangan dijalan raya, tapi jika tidak beroparesi disana, mereka akan bongkar muat dimana lagi, karena hingga sampai saat ini belum ada tempat khusus bongkar muat barang, "ungkap Ja'far.
Sebelumnya Ja'far akui, pernah muncul inisiatif agar bongkar muat barang itu dikhususkan satu tempat di pelabuhan Kargo Air Putih yang disana juga sudah tersedia gudang untuk menyimpan barang.
"Tapi setelah saya pertimbangkan solusi itu ternyata tidak tepat, sebab jika bongkar muat barang disana, jadi jauh jaraknya dengan pasar, sehingga mempengaruhi harga kebutuhan untuk masyarakat, sebab setelah barang dibongkar disana, barang yang akan diperjual belikan dipasar itu tetap akan dilansir dengan kendaraan lain dan jelas akan mempengaruhi ongkos tambahan, "bebernya.
Adanya fakta seperti itu, Ja'far Arif dalam waktu dekat akan melakukan rapat dengan pihak terkait untuk meminimalisir bongkar muat dijalan raya yang mengganggu lalulintas tersebut, "untuk mencari solusi ini, kita tidak bisa tentukan sendiri, kita akan libatkan Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI), Pengusaha, Polantas agar kita dapat membahas sama sama, Insa Allah bulan Mei nanti akan kita laksanakan, "terang Ja'far.***(bp)
###
