PASIRPENGARAIAN, UTUSANRIAU.CO - Lebih kurang 500 ekor sapi bali di Kabupaten Rokan Hulu (Rohu) diserang Visrus Jemberana(Virus darah)akibatnya sebagian mati mendadak dan sebagian lagi dijual murah.Hal ini terlihat dari peninjauan Kepala Dinas Kehutanan dan Peternakan Rohul Ir.H.Sri Hardono MM, Selasa (31/1/17) sore di Tambusai Utara.
Jenis sapi yang tertular penyakit Jemberana tersebut adalah sapi bali yang berasal dari Jemberana bali,dengan gejala air liur meleleh dan
keluar darah dari Pori-Pori,kemudian jelang beberapa hari sapi tersebut langsung mati.
"Sejak bulan Oktober 2016 sampai dengan januari 2017,sudah terserang di seluruh Kecamatan yang ada di Rohul,bahkan hampir lima puluh ekor
yang mati mendadak sedangkan yang sakil lainnya dijual murah dengan harga berfariasi antara Rp.3 juta sampai Rp.5 juta,’’Katanya Sri hardono didampingi Camat Tambusai Utara Gorneng S,sos.
Sri Hardono juga mengatakan,seharusnya sapi yang sakit jarus diobati dengan antibiotic,sedangkan yang masih sehat harus di faksin,akan
tetapi Stok obat tersebut di Dinas Peternakan sudah habis,maka diharapkan kepada Masyarakat supaya membeli obet-obat tersebut dengan
Swadaya.
"Saat ini Stok obat-obat Antibiotik dan Faksin di Dinas Kesehatan sudah habis,maka diharapkan kepada Masyarakat yang punya sapi supaya
dibeli diluaran,sedangkan petugas untuk melakukan penyuntikan sudah ada Tim dari Dinas Peternakan,’’terangnya.
Sementara itu Camat Tambusai Utara Gorneng mengatakan Khusus di Kecamatan Tambusai Utara sudah puluhan sapi yang meti mendadak akibat
penyakit tersebut,dan ratusan sapi sudah dijual dengan harga murah, hal ini bertujuan agar sipemilik sapi tidak rugi.
Gorneng menghimbau kepada Masyarkat agar memfaksin Sapi-sapi yang masih sehat dengan biaya sendiri,sambil menunggu Stok obat dari Dinas
Peternakan,’’Kita berharap karena Stok obat dari dias Peternakan saat ini kosong maka masyarakat supaya membeli sendiri ditempat
lain,’’Himbau Gorneng.
Sementara itu Kades Bangun Jaya Tmbusai Utara terpilih yang juga sebagai Toke Sapi di Tambusai Utara Yusrianto mengatakan disaat
dirinya turun ke Desa Tanjung Medan Tambusai Utara, Rabu (1/2) mengatakan hari ini rabu dirinya turun kedesa Tanjung Medan dan ditemukan lagi
dua ekor sapi warga yang sakit.
"Hari ini rabu(1/2)masih saya termukan dua ekor sapi milik warga, yang terserang penyakit Jemberana(Virus darah),namun agar tidak mati
haram maka pemiliknya menjual sapi itu dengan harga murah,’’Katanya pula.
Selain di Tambusai utara juga dialami warga DK.I Kecamatan Rambah Hilir.Sumarni mengatakan beberapa hari lalu sebanyak tiga ekor sapi
yang baru dibelinya juga mati dan kerugian mencapai kurang lebihRp.36 juta rupiah.**(Yus)
