PASIRPENGARAIAN, UTUSANRIAU.CO - Meningkatnya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), mengundang perhatian banyak pihak. Salah satunya, dari persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Rohul, yang merangkul Diskes Rohul dalam melakukan Pembrantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan foging, Sabtu (4/2/2017) di desa menaming kecamatan Rambah.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PWI Rohul Engki Prima Putra ST, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Rohul, Yusrizal Yahya, serta beberapa pengurus dan anggota PWI Rohul. Selain itu tampak hadir, melakukan gotong royong, Camat Rambah Arie Gunadi S.Stp, Kepala Desa menaming Firdaus, serta Kader dari Palang Merah Indonesia (PMI) Rohul.
Ketua PWI Rohul, Engki Prima Putra ST, mengatakan, sebagai organisasi profesi wartawan, PWI Rohul, tidak hanya bergerak dibidang
jurnalistik, tetapi juga bergerak dibidang sosial kemasyarakatan.
kegiatan PSN ini, merupakan salah satu Bentuk keprihatinan skaligus Kepedulian PWI Rohul, terhadap mewabahnya penyakit DBD di Rohul
akhir-akhir ini. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menggugah kepedulian masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Seluruh anggota
PWI Rohul siap membantu pemerintah dalam mensosialisasikan serta menginformasikan bahaya DBD serta bagaimana cara pencegahanya.
"Kegiatan ini merupakan bentuk keprihatinan skaligus perhatian PWI kabupaten Rokan hulu, menyikapi status Kejadian Luar Biasa (KLB)
penyakit Demam Berdarah (DBD) di rohul yang sudah ditetapkan oleh pemkab Rohul" kata engki didampingi wakil ketua bidang organisasi PWI
Rohul Yusrizal Yahya.
Kegiatan yang ditaja PWI Rohul bersama Dinkes Rohul ini, mendapat apresiasi dari Camat Rambah Arie Gunadi S.stp. Dia berharap, Dengan
adanya partisipasi aktif, PWI Rohul dapat menjadi motivasi bagi masyarakat dan organisasi lain, untuk ikut bersama-sama menjaga
kebersihan lingkungan.
Apresiasi serupa juga disampaikan kepala desa menaming Firdaus Daulay. dia menguncapkan terimakasih, pada PWI Rohul yang sudah peduli dalam
pembersihan lingkungan masyarakat di desa menaming untuk mencegah penyebarluasan DBD.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Rohul drg. Grefino Dahilardi, melalui kasi pencegahan dan pengendalian penyakit menular Abu sofyan
mengungkapkan, Kasus DBD di rohul merupakan Siklus 5 tahunan. Hingga januari, jumlah Kasus DBD di Rohul sudah mencapai 66 kasus. Sementara
tahun 2016, kasus DBD sudah mencapai 201 kasus.
Diakuinya, pencegahan DBD sangat efektif dilakukan dengan membersihkan lingkungan dan melakukan kegiatan 3 M plus, karena
penyebarluasan penyakit ini, akibat lingkungan kurang bersih.
Wadah yang paling digemari nyamuk aedes agepty berkembang biak, yakni tempat penampungan air, botol air mineral bekas, ban bekas dan
benda-benda yang dapat menampung air. Sementara Fooging hanya bersifat membunuh nyamuk dewasa, bukan jentik nyamuk Aedes Agepti.
"apa yang dilakukan PWI dan PMI ini, sangat membantu dinas kesehatan, mengingat terbatasnya jumlah personil Dinkes. peran aktif masyarakat
sangat dibutuhkan, Karena cara yang paling efektif mencegah DBD itu yakni secara masiv melakukan pembersihan lingkungan" pungkasnya (release)
