BENGKALIS,UTUSANRIAU.CO -- Reuni Akbar Alumni Sekolah Guru Bantu (SGB), Sekolah Pendidikan Guru Negeri (SPGN) 197 dan Kolose Pendidikan Guru (KPG) telah terlaksanakan di Gedung Cikpuan, Sabtu (19/4/14) malam yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkalis Burhanuddin.
Sekda Bengkalis Burhanuddin menyambut baik pelaksanaan reuni akbar alumni SGB, SPGN 197 dan KPG Bengkalis tersebut menyambut baik.
"Mudah-mudahan acara akan semakin meningkatkan jalinan silaturahmi antar seluruh alumni yang saat ini tersebar di penjuru Propinsi Riau ini. terlebih diantara bapak-bapak dan ibu-ibu sudah lama tak bertemu satu dengan yang lain, "kata Sekda.
Menurut Sekda, pertemuan silaturahmi dengan berbagai rangkaian kegiatan yang diselenggarakan itu, sangat besar manfaatnya dalam rangka meningkatkan rasa kebersamaan, dan diharapkan dengan melalui kegiatan reuni akbar tersebut dapat melahirkan rumusan dan gagasan serta ide-ide sebagai bahan masukan bagi Pemda Bengkalis dalam mewujudkan bengkalis sebagai salah satu pusat pendidikan di kawasan sumatera.
Para alumni SGB, SPBGN 197 dan KPG ini pada umumnya berprofesi sebagai guru, namun sebagiannya berkecimpung berbagai sektor di pemerintahan, legislatif maupun swasta, "sebab itu, kita berharap sumbang saran untuk menopang proses pembangunan di Kab. Bengkalis yang kita cintai ini, "tambahnya.
Buhanuddin juga menjelaskan bahwa sektor pendidikan merupakan salah satu skala prioritas program pembangunan Pemda. Bengkalis dan hal itu telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010 - 2015, dimana rencana tersebut menjadikan Pulau Bengkalis sebagai pusat kawasan pendidikan.
"Pulau Bengkalis sebagai pusat pendidikan ini, bukan semata-semata mengejar prestise, namun sebagai upaya membangkitkan kembali kejayaan Kota Bengkalis pada masa lampau. Sebab kala itu, anak muda dari berbagai pelosok di Provinsi Riau datang ke sini (kota Bengkalis-red) untuk menimba ilmu, seperti sekolah menengah atas (sma), sekolah guru bantu (sgb), sekolah pendidikan guru negeri (spgn) dan klose pendidikan guru (kpg), "jelas Burhanuddin.
Namun seiring perjalanan waktu, lanjut Sekda, mulai pada tahun 80-an prediket kota pendidikan yang pernah disandang bengkalis mulai pudar. oleh karena itu, kami punya tanggungjawab besar untuk menghidupkan kembali kegemilangan kota bengkalis sebagai pusat pendidikan.
"Makanya tidak ada salahnya, saat ini kami (Pemda. Bengkalis-red) mulai berupaya untuk mengangkat kembali masa kejayaan dan kegemilangan kota bengkalis sebagai kota pendidikan. terlebih saat ini telah dukung dengan keberadaan fasilitas pendidikan dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi negeri maupun swasta, "tutup Sekda.***(bp)
###
