JAKARTA, UTUSANRIAU.CO - Bupati Pelalawan HM Harris melakukan penandatanganan kerjasama atau MoU dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai kelanjutan pembangunan inovasi dikabupaten Pelalawan. Program Teknopark atau Teknopolitan yang merupakan program nasional Nawacita dari Presiden Jokowi - JK yang ada dikabupaten Pelalawan didukung sepenuhnya pemerintah daerah dan masyarakat kabupaten Pelalawan.
Berbagai terobosan dilakukan bupati Pelalawan HM Harris untuk mempertajam sasaran dan Program di Teknopolitan. Salah satu mengikuti Rapat Kerja (Raker) Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT) 2017 yang dilaksanakan di auditorium BPPT Jakarta, Selasa (21/02/2017). Demikian disampaikan Kepala Bappeda Kabupaten Pelalawan Ir Syahrul Syarif MSI, kepada wartawan, Rabu (22/02) dari Jakarta.
Dikatakan Syahrul, bahwa bupati HM Harris bersama kepala BPPT DR Ir Unggul Priyanto dan jajaran BPPT serta narasumber untuk meningkatkan peran BPPT dalam menuju daya saing dan Kemandirian Bangsa.
"Bupati HM Harris, bersama pimpinan dan jajaran BPPT serta narasumber mengikuti Rapat Kerja BPPT tahun 2017. Dengan tema raker, Melalui Penajaman Sasaran dan Program Kegiatan. Kita Tingkatkan Peranan BPPT dalam Daya Saing dan Kemandirian Bangsa".
Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan mou atau kerja sama antara pemerintah daerah kabupaten Pelalawan dan BPPT. Kesepakatan yaitu MoU dengan BPPT sebagai kelanjutan dukungan pembangunan inovasi setelah keberhasilan penguatan inovasi daerah pada Tahun 2016. MoU ditandatangani Kepala BPPT Dr Ir Unggul Priyanto yang didampingi semua Deputi dan Bupati Pelalawan HM Harris.
Dikawasan Teknopolitan juga segera membangun Pusat Teknologi dan Informasi Kelapa Sawit di Kawasan Techno Park Pelalawan untuk tahap pertama akan menggunakan lahan seluas 50 Ha. Hal ini setelah MoU dengan Direktur PPKS Medan oleh Hasril Hasan Siregar dihadapan BPPT di Jakarta.
PPKS dengan kegiatannya meliputi , pembangunan kantor untuk ruang komunikasi dan pelayanan, pembangunan pembibitan, perancangan penelitian hilirisasi kelapa sawit, pelaksanaan training/pelatihan bagi masyarakat dan petugas.
Dengan adanya pusat pembibitan di Kawasan Techno Park maka masyarakat tidak perlu jauh lagi mendapatkan bibit bersertifikat, seperti yang selama ini harus membeli ke Medan, maka nanti pekebun di Riau cukup datang ke Techno Park Pelalawan.
Begitu juga dengan keberadaan PPKS Medan ini, maka akan didorong munculnya pengusaha pemula berbasis teknologi khususnya produk produk hilir kelapa sawit.EP
###
