PELALAWAN,UTUSANRIAU.CO -- Dalam rangka melaksanakan amanat peraturan bersama Menteri Riset dan Teknologi nomor 3 tahun 2012 serta nomor 36 tahun 2012 tentang penguatan sistem inovasi daerah (SIDa), Pemerintah Kabupaten (Pemka) Pelalawan telah membentuk dan mengukuhkan tim Sistem Inovasi kabupaten Pelalawan tahun 2013-2016.
Selain itu, berdasarkan peraturan Bupati Pelalawan nomor 59 tahun 2013, juga telah ditetapkan roadmap penguatan SIDa kabupaten Pelalawan tahun 2014-2016. Sedangkan rencana induk penguatan SIDa ini, telah iintegrasikan kedalam RPJMD kabupaten Pelalawan tahun 2011-2016 melalui revisi Perda nomor 1 tahun 2012 yang saat ini sedang dalam proses pembahasan di DPRD.
Demikian disampaikan Bupati Pelalawan HM Harris dalam sambutannya saat membuka pelaksanaan Rapat paripurna Tim koordinasi penguatan sistem inovasi daerah (SIDa), diruang rapat pembaharuan Kantor Bappeda Pelalawan, Senin (21/4/14).
Turut hadir dalam pelaksanaan tersebut, Wakil Bupati Pelalawan Drs H Marwan Ibrahim, Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Dr Tatang A Taufik, Asisten Deputi Jaringan Iptek Pusat - Daerah kementerian Ristek Dr Hotmatua Daulay, para Kepala Dinas dilingkungan Pemkab Pelalawan dan para undangan lainnya.
"Jadi dengan ketiga langkah yang telah dilakukan ini, maka saya meyakini pencapaian visi dan misi serta target-target kebijakan dan program yang telah disimpulkan ke dalam 7 program strategis akan terwujud dengan cepat. Selain itu, penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi berjalan sesuai rencana serta terwujudnya daya saing daerah yang tinggi. Sehingga dengan demikian, maka cita-cita kabupaten Pelalawan untuk mewujudkan kabupaten Pelalawan sebagai 20 daerah yang paling kompetitif pada tahun 2020 mendatang merupakan sesuatu yang realistis," terangnya.
Mantan Ketua Asosiasi DPRD Se-Indonesia ini mengatakan, bahwa perencanaan penguatan SIDa ini harus dilaksanakan dengan komitmen penuh, terutama bagi para aparatur satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dilingkungan Pemkab Pelalawan yang menjadi penggerak berjalannya SIDa ini.
"Dalam hal ini, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Riset dan Teknologi serta BPPT telah menjadikan kabupaten Pelalawan sebagai percontohan penguatan SIDa di Indonesia melalui pendampingan yang intensif. Sedangkan, dukungan serta komitmen yang diberikan pemerintah pusat ini akan sia-sia, jika kita sendiri tidak memahami dan memaknai dengan baik penguatan SIDa ini," sebutnya.
Untuk itu, dalam waktu dua tahun yang tersisa dari pemerintahan saat ini, maka diharapkan seluruh SKPD dapat berkomitmen penuh untuk memahami dan melaksanakan langkah-langkah inovasi dalam pembangunan. Namun demikian, keberhasilan SIDa ini sangat ditentukan dengan adanya kolaborasi antar lembaga terkait termasuk unsur ABG (Akademisi, Bussinessmen atau dunia usaha dan Goverment yakni pemerintah) yang merupakan komponen penting sebagai unsur penggerak SIDa, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan dikabupaten Pelalawan.
Terkait kawasan Teknopolitan yang merupakan simpul dari jaringan inovasi pembangunan kabupaten Pelalawan, sambung Harris, bahwa saat ini Pemkab Pelalawan terus menggesa persiapannya dengan memulai pembangunan infrastruktur dasar.
"Setelah diresmikannya PLTMG pada 25 Oktober 2013 lalu sebagai salah satu infrastruktur pendukung kawasan Teknopolitan, maka pada tahun 2014 ini, telah dialokasikan anggaran pembangunan dan peningkatan jalan menuju kawasan Teknopolitan tersebut. Selain itu, juga telah dialokasikan anggaran pembangunan kampus STTP yang akan beroperasi pada tahun 2014 ini," jelasnya.
"Kemudian, pada pada tahun 2014, kawasan Teknopolitan ini juga akan dibangun percontohan pengembangan budidaya sapi Australia, serta Unit pembangunan Unit riset dari Balai Pengkajian Teknoloi Pertanian Proinsi Riau dan kebun raya daerah yang bekerjasama dengan kebun raya Bogor," sambung Harris.
Untuk itu, lanjut Bupati, guna meningkatkan konektivitas Teknopolitan yang merupakan bagian dari Koridor Ekonomi Sumetera ini, maka wacana pembangunan hubungan darat langsung antara Pelalawan-Karimun-Johor terus diperkuat dan diperjuangkan menjadi kebijakan Nasional dan Negara Asia.
"Dan alhamdulillah, beberapa waktu lalu, saya bersama Bupati Karimun telah melaksanakan pertemuan dengan Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, guna membahas gagasan pembangunan tersebut. Sedangkan gagasan mengembangkan jembatan di Selat Malaka ini, telah mendapat respon yang sangat baik dan akan diperjuangkan menjadi isu strategis Draft RPJMN 2015-2019 serta Masterplan Konektivitas Asia. Untuk itu, kita sangat mengharapkan agar peran aktif serta dukungan seluruh elemen sehingga pembangunan ini dapat segera terwujudkan,"tutupnya.***(adv/ndy)
###
