BENGKASLIS,UTUSANRIAU.CO -- Untuk mengurangi resiko angka kematian ibu, masyarakat perlu merencanakan dan mengatur jarak kelahiran anak yang diantara solusinya adalah melalui program keluarga berencana (KB), karena dengan ber KB, pasangan usia subur, bisa memilih atau menunda, menjarangkan atau membatasi jumlah kelahiran.
Hal itu disampaikan Bupati Kabupaten Bengkalis dalam acara Bulan Bhakti IBI KB - Kesehatan tingkat kabupaten Bengkalis tahun 2014, Kamis (24/4/14), disamping melalui program tersebut juga dapat memberikan perlindungan kesehatan Reproduksi, perlindungan hak ibu dan anak serta menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.
"Target MDG'S yang telah saya sebutkan tadi tidak akan tercapai tanpa dukungan dari tenaga pemberi pelayanan Kb, yaitu Bidan dan Tenaga Kesehatan lainnya. Bidan yang tersebar di pelosok Desa adalah ujung tombak terhadap keberhasilan pencapaian target-target MDG'S, khususnya yang berhubungan dengan angka kematian ibu, angka kematian anak dan juga angka kematian balita,"ungkap Herliyan.
Jadi, melalui bulan bhakti IBI-KB Kesehatan Kes 2014 ini saya berharap, pada IBI dan pihak terkait, agar gencar melakukan sosialisasi dengan membawa Program Kb Kesehatan. Sebab, keberhasilan program Kb kesehatan ini dapat memberikan kontribusi untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga sekaligus mempercepat terwujudnya keluarga berkualitas,"tambahnya.
Selain itu, pelayanan bidan baik dan berkualitas, diharapkan mampu mendongkrak jumlah akseptor KB dan target mdg’s pun tercapai yang juga sesuai dengan slogan dimana ada bidan di situ ada KB dan dimana ada kb di situ ada bidan dan antara bidan serta antar kita semua dapat menjadi pelopor dalam menggelorakan kampanye ikut Kb dengan Dua Anak Cukup.
"Sebab itu saya intruksikan kepada SKPD terkait, Camat, Lurah, Kepala Desa, Bidan dan Kader KB untuk, bersama-sama mendukung dan mensukseskan program Ibi Kb Kes, sehingga masyarakat lebih memahami program KB,"tutupnya.***(bp)
###
