PELALAWAN-UTUSANRIAU.CO -- Pemerintah Kabupaten Pelalawan yang diwakili Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Pelalawan Wahidudin bersama Direktur Pusat Tekhnologi Produksi Pertanian (PTPP) Ir Nenie Yuistiningsih MSc pada Senin (28/4/14) di lantai 2 ruang rapat Bupati Pelalawan menandatangani kerjasama MoU untuk pengembangan teknologi peternakan sapi australia di Kabupaten Pelalawan yang disaksikan Bupati Pelalawan HM Harris dan Deputi TAB-BPPT (Tekhnologi Agro Industri dan Bio Teknology, Dr Ir Listiyani W.
Dalam sambutannya, Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan bahwa pertemuan yang dilakukan hari ini merupakan lanjutan dari pertemuan Pemkab Pelalawan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Tekhnologi BPPT saat berada di Australia. Dimana pada saat itu, Pemkab Pelalawan menyatakan keseriusan untuk melakukan pengembangan tekhnologi ternak sapi Australia di lahan Tekhnopolitan.
"Pelalawan sejak lama bersama BPPT melakukan pengkajian soal pengembangan. Tekhnologi sapi import asal Australia di Pelalawan seiring dengan persiapan Pelalawan dalam membuka lahan kawasan Tekhnopolitan sebagai tempat riset dan pengembangan produksi melalui tekhnologi. Lahan di kawasan Tekhnopolitan Pelalawan sangat memenuhi aspek untuk pengembangan ternak sapi. Untuk tahap awal, sebanyak 30 sapi Australia akan didatangkan. Untuk lokasi awal peternakan sepenuhnya akan diserahkan ke Disnak Pelalawan," ujarnya.
Sementara itu, Deputi TAB-BPPT (Tekhnologi Agro Industri dan Bio Teknology) Pusat, Dr.Ir.Listiyani.W, mengungkapkan bahwa Pemkab Pelalawan sangat serius dan peduli dengan pengembangan tekhnologi. Dan pihaknya sudah bersama-sama membahas kawasan tekhnopolitan. Kawasan ini dinilai sangat potensial dalam pengembangan produksi sapi berbasis tekhnology. Disinggung soal pakan dari limbah industri sawit, Dr.Ir.Listiyani.W. mengatakan bahwa hal ini masih dalam kajian dan akan menjadi prioritas dimana tata pelaksanaannya masih digodok di Kementerian pertanian.
"Tidak diragukan lagi potensi produksi perkebunan sawit di Pelalawan cukup besar yang mejadi salah satu keunggulan industri hilir dalam pembangunan kawasan tekhnopilitan. Namun limbah industri sawit yang akan digunakan sebagai pakan ternak perlu menjadi prioritas untuk mengurangi emisi serta menangkis isu black campaigne. Kita beri apresiasi buat Pelalawan," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Deputi TAB-BPPT (Tekhnologi Agro Industri dan Bio Teknology) Dr Ir Listiyani W datang dengan 3 orang ahli ternak yang menyampaikan persentasi pengembangan ternak sapi import. Sedangkan dari Pemkab yakni Bupati Pelalawan didampingi Asisten 2 Atmonadi, Kepala Bappeda Ir Syahrul Syarif, Kadisnak Wahidudin, Kabag Humas Drs.Farid Mukhtar dan sejumlah staff Bappeda dan Disnak Pelalawan.**(ur2)
###
