PEKANBARU, UTUSANRIAU.CO - Tanjak dianggap merupakan lambang "kewibawaan" di kalangan masyarakat Melayu. Bagi Riau, ini merupakan Semangat baru meneroka Visi Riau 2020, sekaligus menjadi salah satu "simbol" budaya Melayu di kalangan masyarakat".
Tanjak dianggap sebagai lambang kewibawaan bagi masyarakat Melayu. Semakin tinggi dan kompleks bentuknya, menunjukkan semakin tinggi pula status sosial pemakainya.
“Begitu meninggalkan rumah, orang Melayu biasa mengenakan tanjak. Fungsinya sebagai penutup kepala dari gangguan udara maupun ranting, awalnya berbentuk ikat biasa, namun oleh orang Melayu dahulu yang aktif di bidang gerak tangan muncul kreasi bentuk dengan nama tebing runtuh, belalai gajah, pial ayam, elang menyongsong angin dan lain sebagainya,”
###Pemakaian tanjak biasa dipakai masyarakat Melayu di seluruh lapisan kelas sosial, baik di lingkungan kerajaan dulunya sebagai kalangan bangsawan maupun pada lapisan masyarakat kelas bawah sekalipun.
Kalau di jawa ada "blangkon", maka di daerah melayu Indonesia khususnya Riau, Dan bahkan dunia Melayu dunia Islam di negara-negara Melayu umumnya, memakai 'tanjak' yang dipakai untuk menutupi rambut kepala. Semakin tinggi dan kompleks serta varians bentuknya, menunjukkan semakin tinggi pula status sosial seseorang yang memakai tanjak tersebut.
Gerakan bertanjak adalah salah satu cara untuk mempopulerkan kembali kebudayaan Melayu. Tahniah, lah. . Slm Takzim Seniman Negeri Lancang Kuning Provinsi Riau, Khairuddin Al-Young Riau, Mari semangat bertanjak. .**Rls
###
